Quote




Be thankful for what you have; you'll end up having more. If you concentrate on what you don't have, you will never, ever have enough.

~ Oprah Winfrey

Senin, 15 Juni 2009

Nyeri Dada


ST elevasi adalah gambaran pada EKG yang khas pada serangan jantung (infark myokard akut). Pertanda baik bagi dokter, karena diagnosis dapat ditegakkan dan dengan demikian dapat segera memberikan terapi untuk pasien. Sekaligus pertanda buruk bagi pasien, karena pintu alam kubur telah dibuka lebar-lebar untuknya.

***

Kasus nyeri dada (angina pektoris) sering dijumpai pada pasien yang datang ke rumah sakit. Keluhan nyeri dada biasanya juga disertai dengan sesak nafas dan jantung berdebar-debar. Pasien, dan juga keluarganya, biasanya panik karena mengira bahwa pasien baru mengalami serangan jantung. Padahal tidak semua nyeri dada itu adalah serangan jantung.

Nyeri dada merupakan pertanda dari serangan jantung bila hasil pemeriksaan EKG mengatakan demikian. Kelainan pada EKG bisa berupa T flat, T inverted, ST depresi, maupun ST elevasi. Pembacaan EKG ini tentu saja dilakukan oleh dokter yang berkompeten.

Tapi bisa juga pasien yang sebenarnya mempunyai penyakit jantung koroner hasil EKG-nya normal saat diperiksa. Untuk mengantisipasi hal itu, bila pasien sering mengeluh nyeri dada padahal hasil EKG-nya normal, disarankan untuk menjalani exercise test dengan alat treadmill.

Kecenderungan seorang dokter untuk menduga bahwa nyeri dada berasal dari jantung juga bertambah bila ternyata pasien memiliki faktor risiko penyakit jantung koroner. Faktor risiko itu antara lain merokok, hiperkolesterolemia, hipertensi, diabetes, kegemukan (obesitas), usia lebih dari 40 tahun, jenis kelamin (pria) dan riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner.

Bila hasil EKG normal dan tidak didapatkan faktor risiko pada pasien, maka kemungkinan penyebab nyeri dada berasal dari jantung bisa disingkirkan. Nyeri dada juga dapat disebabkan oleh nyeri akibat kelainan paru atau pleura, nyeri jaringan otot dan rangka, nyeri saluran cerna bagian atas maupun nyeri psikogenik.

Pertolongan pertama

Tidak setiap rumah dekat dengan fasilitas kesehatan yang memiliki EKG. Untuk itu, setiap keluhan nyeri dada sebaiknya dipikirkan tentang kemungkinan adanya serangan jantung, apalagi bila pasien memiliki faktor risiko penyakit jantung koroner seperti yang saya sebutkan di atas. Tidak perlu panik. Minumlah pereda nyeri, dan yang paling dianjurkan adalah aspirin. Hanya saja, obat ini harus hati-hati bila diberikan pada pasien yang mempunyai riwayat maag sebelumnya, karena obat ini bersifat mengiritasi lambung. Dosis yang dianjurkan adalah 325 mg saat nyeri dada timbul.

Aspirin merupakan pilihan utama pada penanganan nyeri dada karena dua hal. Pertama, karena aspirin memiliki khasiat meredakan nyeri. Ini tentu saja sangat penting untuk memberikan kenyamanan pada pasien. Kedua, aspirin memiliki khasiat anti agregasi trombosit. Hal ini bermanfaat sekali bila ternyata nyeri dada tadi benar-benar merupakan serangan jantung, karena aspirin mampu memperbaiki sirkulasi pembuluh darah koroner yang menyempit akibat proses aterosklerosis.

11 komentar:

Unknown mengatakan...

Makasih infonya mas dokter, kalau mbaca ini sudah bukan dokter oriented tapi awam oriented, jadi lebih gampang nyambung. Kira2 kalau penjelasan seperti ini yaa untuk pasien atau keluarga pasien

yenni 'yendoel' mengatakan...

dok, kalo dada suka berdebar2 pada saat2 tertentu apa juga merupakan salah satu gejala dari penyakit jantung. tapi bukan nyeri. mak-mertua saya kadang gitu.
dok, kapan2 bahas soal parkinsons yah. kakek suami parkinsons. kayaknya bisa menurun yah?

tantursyah mengatakan...

aspirin bs bikin reye sindrom juga kan ya? apa bisa rutin dikasi setiap nemu kelainan?

ririn mengatakan...

hoo.. tu dok... merokok : menambah sakit di dada :P :P
hm,, perasaan setiap penanganan selalu pake aspirin,hehe..tapi.. EKG itu apa dok?:D..

kalo patah hati tu dok,, sakit di dada.. *loh,loh,,

Andri Journal mengatakan...

@ Big Sugeng:
Makasih jg atas kunjungannya ya pak.

@ mbak Yenni:
Kalo punya keluhan yg dicurigai berasal dari jantung (misalnya nyeri dada,sesak nafas dan atau berdebar2) ya sebaiknya dilakukan pemeriksaan EKG mbak.Ok,kuusahakan nulis tentang parkinson.Tp aku gak janji lho.

@ dr Tantur:
Aspirin tidak boleh diberikan bila ada kontra indikasi.

@ Ririn:
EKG kependekan dari elektrokardiografi.Info selengkapnya bisa tanya langsung sama mbah google. ;p

haryoga mengatakan...

salam kenal dok
blognya menarik n informatif dok

ijal mengatakan...

untung udah blajar ekg, jd bs comment.. hehe...


kalo kata konsulen jantung saya mas, jgn lupa kasi isosorbid SL, trus aspirin deh, kalo ada gawat darurat jantung..

donlenon mengatakan...

keren bung, jadi tambah mudeng kasiat lain dari aspirin. eh, bukannya aspirin bisa meredakan sakit kepala ya??

Luna mengatakan...

halo
salam kenal ya.. dulu S1nya dimana?
nice blog

Andri Journal mengatakan...

@ Donlenon:
Betul mas don.

@ Luna:
FK UNS Solo mbak.

Badroe mengatakan...

makasih infonya

Recent Comments