Hipoglicemia: One of Miracle in Interna

Suatu sore, jam 18.00, ada keluhan dari seorang pasien rawat inap. Tiba-tiba saja pasien mengigau, bicara tidak jelas, antara sadar dan tidak serta timbul keringat dingin. Pada pemeriksaan tidak didapatkan adanya kelainan motorik dan tanda-tanda vital dalam batas normal. Dari list pasien diketahui bahwa pasien tersebut menderita DM serta sedang mendapatkan terapi sulfonilurea. Setelah dicek GDS (Gula Darah Sewaktu) ternyata kadarnya tinggal 53 mg/dL. Its hipoglicemia!*
Terapi lalu diberikan sesuai dengan protap (prosedur tetap). Pasien pun segera sadar penuh seperti sedia kala. Alhamdulillah......
Salah satu keajaiban di dunia kedokteran (khususnya Interna/ Ilmu Penyakit Dalam) yang sangat saya ingat adalah hipoglikemia. Beberapa kali saya menjumpainya. Saya sempat kaget juga waktu pertama kali menemui kasus tersebut. Pasien yang semula koma saja (dalam hal ini koma hipoglikemia), setelah dibolus dengan D40 langsung sadar penuh dan sepertinya "fine-fine" saja. Barangkali kalau pasien tersebut diajak lari-lari saja langsung bisa...hehehe...Sungguh ajaib!
Gegitulah hipoglikemia, efek terapi langsung dapat segera dilihat. Tapi eit...jangan senang dulu. Hipoglikemia bisa berulang beberapa jam kemudian. Untuk itulah perlu monitor GDS setidaknya 6 jam sekali. Sebaiknya kadar gula darah dipertahankan di atas 90 mg/dL.
Kasus hipoglikemia memang jarang, akan tetapi saya tetap menganjurkan pada teman-teman sejawat supaya membawa D40 setidaknya 2 flash untuk persediaan sendiri. Apalagi bagi yang bekerja di pelosok desa, seperti saya...hehehe...Istilahnya "sedia payung sebelum hujan" lah.

* Diagnosis hipoglikemia (berdasar Trias Whipple):
[+] Adanya gejala-gejala hipoglikemia.
[+] Kadar gula darah kurang dari 60 mg/dL.
[+] Gejala menghilang bila kadar gula darah dinormalkan.