Dalam Buku Saku Diagnosis Banding Ilmu Penyakit Dalam (Martin von Planta et al), disebutkan beberapa penyakit yang memiliki gejala diare. Dalam prakteknya, kita bisa membaginya dalam dua kelompok saja: diare akut dan diare kronis. Dikatakan diare akut bilamana terjadi dalam beberapa hari hingga 2 minggu. Bila lebih dari 2 minggu dikatakan sebagai diare kronis. Penanganan diare ada beberapa tahap, yaitu:
Kenali Gejala Dehidrasi
Atasi Dehidrasi
Identifikasi Penyebab
Atasi Penyebab
“Pokoke jangan panik dulu”
Kenali Gejala Dehidrasi
Yang terpenting pada diare adalah mencegah dan mengatasi gejala dehidrasi. Untuk menilai kondisi dehidrasi pada anak ada 5 parameter yang bisa digunakan yaitu aktivitas, rasa haus, kelopak mata, buang air kecil, dan uji turgor atau uji cubit.
Anak mengalami dehidrasi bila terlihat lemas atau bahkan gelisah, tidak dapat minum, kelopak mata sangat cekung dan tidak buang air kecil dalam 8 jam. Untuk anak yang lebih besar batas kencingnya 12 jam.
Uji turgor dilakukan dengan menjepit atau mencubit kulit selama 30-60 detik, kemudian lepaskan. Bila turgor kulit masih baik, kulit akan cepat kembali ke keadaan semula (dalam 2 detik). Bila tidak, kembalinya akan lambat. Agar lebih mudah gunakan kulit perut.
Atasi Dehidrasi
Tindakan yang penting adalah memberikan cairan yang lebih dari biasanya. Oralit merupakan salah satu cairan pilihan untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit, sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama cairan. Orang tua bisa membuat oralit dengan melarutkan 1-2 sendok makan gula dan seujung sendok teh garam ke dalam satu gelas air putih.
Oralit ini harus segera diberikan pada saat anak mulai diare. Berikan cairan dengan sendok, sesendok tiap 1-2 menit. Untuk anak yang lebih besar dapat diberikan minum langsung dari gelas. Jika terjadi muntah, ibu dapat menghentikan pemberian cairan selama kurang lebih 10 menit, selanjutnya cairan diberikan perlahan-lahan (misalnya 1 sendok setiap 2-3 menit).
Selain pemberian cairan, makanan harus tetap dilanjutkan seperti biasa. Hindari sayuran karena serat susah dicerna sehingga bisa meningkatkan frekuensi diarenya. Buah-buahan juga dihindari kecuali pisang dan apel karena mengandung kaolin, pectin dan kalium yang berfungsi memadatkan tinja serta menyerap racun.
Hindari juga larutan-larutan yang kandungan gulanya tinggi (hiperosmoler), misalnya teh yang sangat manis, soft drink, dan minuman buah yang manis.
"kaasiih ibuuu...kepaaaadaa betaaaa...."
Identifikasi Penyebab
Diare Akut
Virus, Bakteri atau Parasit
Penyebab diare akut pada anak yang tersering adalah karena virus. Cirinya adalah berak-berak air (watery), berbusa dan tidak ada darah atau lendir, serta berbau asam.Berdasarkan meta-analisis di seluruh dunia, dari setiap lima pasien anak yang datang karena diare, satu diantaranya akibat rotavirus.
Bakteri dan parasit bisa juga menyebabkan diare, Umumnya, diare akibat bakteri dan parasit ini disertai demam dan kadang-kadang diarenya disertai darah dan lendir.
Makanan, Minuman dan Obat Tertentu
Bayi dan balita juga banyak yang memiliki intoleransi terhadap laktosa dikarenakan tubuh tidak punya atau hanya sedikit memiliki enzim laktosa yang terkandung dalam susu sapi.
Diare dapat merupakan efek samping banyak obat, terutama antibiotik. Selain itu, bahan-bahan pemanis buatan seperti sorbitol dan manitol yang ada dalam permen karet dapat menimbulkan diare.
Diare akut pada orang dewasa, selain karena bakteri, dapat juga disebabkan karena makan makanan bersantan dan pedas.
Stres
Ada hubungan usus dengan otak, karena stres memberikan impuls-impuls ke usus untuk meningkatkan gerakan peristaltiknya. Keadaan ini bisa menyebabkan diare. Anak sekolah menjelang ujian bisa saja timbul diare.
Diare Kronik
Bisa disebabkan oleh karena peradangan non spesifik (seperti penyakit Crohn, kolitis ulserativa, kolitis iskemik), infeksi spesifik (seperti tuberkulosis, AIDS) maupun tumor usus. Ada baiknya, konsultasikan dengan dokter Anda untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Atasi Penyebab
Bila penyebab diare adalah virus, maka tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan, karena biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari. Bila penyebab diare selain virus, maka pemberantasan penyebab diare dengan obat-obatan perlu dipertimbangkan.
Obat diare dibagi menjadi tiga:
Pertama, antibiotik untuk menumpas bakteri dan parasit. Antara lain sulfonamide, kinolon, furazolidon dan nifuroxazide.
Kedua, obstipansia untuk menghilangkan gejala diare. Antara lain loperamide, kaolin dan pektin.
Ketiga, spasmolitik untuk membantu menghilangkan kejang perut. Antara lain papaverin dan oksifenonium.
Obat diare yang biasa dijual di warung boleh saja diberikan bila keadaannya tidak terlalu berat dan dapat diatasi dalam waktu 2-3 hari. Bila lebih dari 3 hari tidak ada perubahan, langsung ke dokter.
Yoghurt
Yoghurt bisa dikonsumsi sebagai terapi diare karena ternyata kandungan lactobaccilus di dalamnya dapat mematikan E coli dan memperbaiki kembali system pencernaan.
“Inga…Inga…”
Dalam penanganan diare, yang harus diingat bahwa tidak selamanya diare itu buruk. Sebenarnya diare adalah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Racun yang dihasilkan oleh virus, bakteri, parasit dan sebagainya akan dibuang keluar bersama dengan tinja yang encer. Sekali lagi, yang terpenting pada penanganan diare adalah mencegah dan mengatasi gejala dehidrasinya.
Referensi :
Diare, Wikipedia [link]
Apa Itu Diare, Dr.Suririnah [link]
Diare, Medicastore [link]
Gambar diambil dari [link]
Technorati Profile
4 komentar:
Ndri,nek aku dah terbiasa didikan Eyang.Kalo anak diare,pertolongan pertama ki Teh kenthal tanpa gula. Betul ya Ndri? ...
Setelah aku tinggal diswiss Ndri, semua banyak berubah. Kulit jadi kering, rambut berketombe,berat badan naik. Trus aku punya sakit aneh,gini lho aku kadang terserang sakit dingiiiin sampe badanku harus ditekuk kabeh!itu bisa nyerang aku kapan saja,pokoke koyok dingiiiiin banget sampe ketulang2 dan menggigil tenan,hiks ...
Terus penyebab diare juga bisa dari makanan yang pedes2 ya? Tapi syukur aku jarang diare walau makan lombok sekilo.Kesian ojobku dong musti ngudhang aku karo aku nyanyi kasih suami kepada betaaa ... (ah kok wagu! ...)
Met beraktivitas pak Dok.
Yup mbak.Aku pernah baca di buku tanaman obat,teh emang bisa dipakai sebagai alternatif pengobatan diare,mungkin karena kandungan kafein dan pektin-nya.
Wah..Menggigil gimana to mbak?Ngko rematik gek gek??Opo malah hipotermia?
Ojo kakean lombok to mbak...mbak...mesakke lambungmu.. ^_^
pak dokter.. sy mahasiswi semester 5, kasus saya, Px 10 bulan, diare, feses encer tak berbau cair dan banyak. terdapat gejala dehidrasi sedang. sy bingung menentukan jenis bakteri/ virus yg menginfeksi Px. kira2, px terinfeksi bakteri apa?
Intervensi nya bagaimana?
kasus ini hanya on paper,, diskusi kelas.
terim kasih
Jika pasien tidak demam dan dalam kotorannya tidak terdapat lendir atau darah maka besar kemungkinan penyebab diare adalah virus.Lagipula,kebanyakan diare pada anak penyebabnya memang virus.
Intervensi utama tentu saja rehidrasi.Jika pasien bisa minum sebaiknya diberikan oralit sebanyak 1,5 gelas pada 3 jam pertama dan selanjutnya 0,5 gelas tiap kali diare.Kalo tidak bisa minum ya harus segera dipasang infus.
Posting Komentar