Baru merasa memiliki setelah kehilangan?Itu betul sekali Kawan.Banyak contoh yang bisa kita ambil untuk membuktikan keabsahan teorema di atas.Seperti yang kulihat dari kisah seorang pria tua dalam sebuah bus.
Alkisah,aku sedang dalam perjalanan pulang dari Surabaya menuju Solo.Kebetulan aku duduk di barisan kursi paling depan tepat di belakang sopir.Seperti biasa,bus berhenti di daerah Ngawi untuk memberi kesempatan pada penumpangnya untuk makan.Setelah selesai makan,para penumpang diminta kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan.Dan dari sini lah kisah pilu itu dimulai.
Mendadak,ada seorang pria separuh baya yang meminta sopir untuk menghentikan busnya segera.Aku tak tahu pasti alasannya sampai pria itu memegang perutnya sambil meringis kesakitan.Ya,dia diare!
Demi rasa iba,sopir pun menghentikan busnya di pinggiran hutan.Pak tua pun turun dengan tergopoh-gopoh dan langsung melampiaskan hajatnya.Belum ada 5 menit,pak tua sudah kembali masuk ke dalam bus.Aku tak tahu persis dengan apa pak tua itu membersihkan duburnya dengan metode BAB secepat itu.
Lima belas menit pun berselang,pak tua yang sama datang lagi dan memohon kepada sopir untuk berhenti sekali lagi.Lagi-lagi sopir merasa iba dan segera menghentikan busnya.Kebetulan bus sudah masuk daerah perkotaan.Pak tua kebingungan,karena tak ada tempat yang cukup tersembunyi.Karena sudah berada di 'ujung',tanpa pikir panjang pak tua pun langsung melorotkan celananya dan BAB di tempat,tepat di depan bus!
Kondektur bus pun berinisiatif membeli obat anti diare di warung yang masih buka.Pak tua mengucapkan terima kasih dan berkali-kali minta maaf kepada sopir dan kondektur atas ketidaknyamanan yang telah dibuatnya.Dan memang,hampir setiap 15 menit bus berhenti untuk memberi kesempatan pak tua untuk BAB di pinggir jalan.
Betapa pencernaan yang sehat itu mahal harganya.
14 komentar:
waduhh... untung sopirnya baek hati, tapi aku setuju kalo kesehatan tuh mahal harganya.
Wah pak sopir itu baik banget yaa....
Kenapa mas andri nggak bertindak?
saya pas diare rasanya lemes2 banget ....
Pak Tua sebelum berangkat makan rujak cinggur kaliii dan kebamyakan cabe he he perut sakit.Untung teman satu busnya orang baik semua .... itulah Indonesia. Kalau diluar negeri pak sopir bisa dituntut karena pai ke tempat tujuan terlambat .....
Pak Tua sebelum berangkat makan rujak cinggur kali dan kebamyakan cabe he he perut sakit.Untung teman satu busnya orang baik semua .... itulah Indonesia. Kalau diluar negeri pak sopir bisa dituntut karena pai ke tempat tujuan terlambat .....
Pancen Kesehatan kiy Penting tenan kok,muahal pula.. makanya di LN Asuransi Kesehatan wajib ada!wkwkwk :D.. Bersyukur sekali Pak Sopir itu baik sekali yo.. Peduli banget terhadap situasi dan kondisi penumpangnya yg sedang butuh pertolongan, salut!..
wahh, dok, bener banget itu. ak dulu pas SMP sering bgt sakit pencernaan. sakiiit banget rasanya. . .
hahahaha..
se-bus dengan orang2 yang sabar, di kala diare,mahal harganya :D
Hal paling menjengkelkan adalah ketika sakit datang tiba-tiba tanpa proposal. Makanya aku selalu sedia obat diare di tasku.
Kita tidak pernah tahu kapan musibah datang. Yang bisa kita lakukan hanya menyiapkan bahan siaga bencana.
klo sprti itu, makanan enak nan nikmat sebelumnya pastilah terlupakan :)
lebih baik menjaga daripada mengobati pak dokter, heheheheheh
jangan sampai dah,,
apalagi habis manis lalu di buang ...
betul sekali itu,,,,jangan sampai dah,,,habis manis dibuang tar....hi
kesehatan itu emang mahal hargannya,,,maka dari itu jagalah kesehatan anda,,,,,,,
kesehatan adalah harta yang paling berharga, namun sering di abaikan...
Posting Komentar