"Mbok ya beli jaket baru", kata istri saya suatu saat.
"Nanti aja lah..wong jaketnya masih bisa dipakai", kataku.
"Tapi kan warnanya udah pudar gitu.."
"Gak masalah..lagian jaketnya cuma dipakai pas keluar aja kok"
Saat melintas di toko sepatu.
"Sepatunya bagus nih..cocok buat kamu pakai di kantor"
"Lho, memangnya sepatuku yang kupakai sekarang kenapa?"
"Aku kurang suka ah..kesannya terlalu kaku gitu"
Aku diam saja.
“Itu lho seperti yang dipakai temenmu..yang kayak orang Cina itu..”
Beberapa hari yang lalu, istri juga mengkritik soal celana pendek yang kupakai. Menurut dia, warnanya juga sudah mulai mbulak.Aku sendiri sebenarnya tak masalah, asalkan celana itu masih bisa menjalankan fungsinya sebagai penutup aurat. Tapi berhubung istri bersikeras dengan pendapatnya, aku pun membeli celana pendek baru, pilihan istri tentu saja.
Bahwa istriku rewel soal pakaian yang kupakai, meski agak merepotkan, dalam hati kecil aku sangat bersyukur. Aku seseorang yang boleh dikata, tak terlalu peduli dengan mode. Seorang teman, bahkan secara terus terang menyebutku lebih cocok disebut sebagai mandor hutan, daripada sebagai dokter, karena berpakaian ala kadarnya. Beberapa kaos trendi, adalah pemberian dari istriku. Kaosku sendiri, yang kupakai sebelumnya, adalah kaos hadiah dari produk minuman, pemberian pabrik obat, sampai kaos hasil ikut seminar.
Dalam memilih barang pun, istriku sangat selektif. Pernah saat hendak membeli sepatu, kami sudah mengitari seluruh isi mall terbesar di Surabaya, tapi tak ada yang cocok. Kulihat dia masih bersemangat mencari, padahal kakiku rasanya sudah pegal. Akhirnya di menemukan sepatu yang cocok, di mall yang lain. Itu pun setelah aku meyakinkannya, bahwa sepatu itu benar-benar bagus untuknya.
Rupanya, sifat wanita yang kritis, terutama dalam hal penampilan, memang sudah bawaan orok. Menurut John Gray dalam bukunya yang terkenal “Men are from Mars, Women are from Venus”, tertera jelas perbedaan antara pria dan wanita itu.
Di Venus, memberi nasihat dan saran-saran merupakan tanda kasih sayang. Penduduk Venus amat yakin bahwa sesuatu yang bekerja dapat dibuat bekerja dengan lebih baik. Naluri mereka ialah ingin memperbaiki segala sesuatu. Apabila mereka menaruh perhatian kepada seseorang, dengan leluasa mereka menunjukkan apa yang dapat diperbaiki dan menyarankan bagaimana melakukannya. Menawarkan nasihat dan kritik secara membangun merupakan tindakan cinta kasih.
Mars sangat berbeda. Penduduk Mars lebih berorientasi pada penyelesaian. Apabila ada sesuatu yang bekerja, semboyan mereka adalah jangan mengubahnya. Naluri mereka adalah membiarkan saja kalau sesuatu itu telah bekerja.
“Jangan membetulkan kalau tidak rusak”, merupakan ungkapan yang lazim dari penduduk Mars.
10 komentar:
Hahaha...itulah sebabnya penduduk di Mars dan di Venus selalu bersitegang. Meski pada akhirnya rekonsiliasi juga.
Pa kabar? Sudah lama aku tak mampir...
Aku perempuan tapi koq keknya ada turunan penduduk mars ya...
duh, aku kebalikannya dok. suami malah kadang suka ngingatin aku buat beli baju baru, sepatu baru, tas baru dan seterusnya. kalo aku malas ngider mall, suami malah semangat apalagi kalo nemeni aku (nyuruh) aku beli sesuatu. di sini kan pakaian dan sepatu harus sesuaikan musim. sepatuku paling banyak 2 pasang untuk spring+autumn+summer. sepatu winter paling pakai sepatu kets camel, yg bisa buat summer juga, bahkan bisa dipakai buat naik gunung. dipakai sampai rusak. kalo winter, jaket winterku juga cuman 1-2. yang satu pun dah gak terlalu hangat. untung saya masih muda, masih kuat thd dingin..hahaha... tapi untuk hal2 lain, kayaknya saya masih masuk kategori venus sih..
wahh.. ngobrolin alien nih ceritanya.. :D
aku suka cewek yang idup di mars..hehheh
jaket baru alhamdulillah.
tuk d pakai d hari ray.
lhooo, lhooo, ko g nyambung ?
haha. . .
:D
asik jua kisahnya ieh
kunjungan perdana sob...
salam..
suka traveling juga rupanya.
ini link beberapa pengalaman trip saya : http://adieriyanto.blogspot.com/search/label/Jejak%20Langkah
dan ini yang ketemu Andrea Hirata-nya :
http://adieriyanto.blogspot.com/2008/12/meet-and-greet-with-andrea-hirata.html
Happy traveling. Yayay ;=)
kalo dibiarin pasti baju yg dipake suami itu2 aja...sampe 'mbulak' juga tetep dipakai...
kan bukan hanya istri yg harus mempercantik diri dan tampil rapi utk suaminya...kadang seorang istri juga perlu menikmati kegantengan dan kerapian suaminya bukan.... :D
Posting Komentar