Quote
Be thankful for what you have; you'll end up having more. If you concentrate on what you don't have, you will never, ever have enough.
~ Oprah Winfrey
Rabu, 23 Juli 2008
Ayah
Dulu, ayah saya adalah seorang lelaki yang boleh dibilang hebat. Beliau adalah sarjana S2 yang menjabat sebagai kepala sekolah sebuah SMP dan menjadi pengurus di beberapa organisasi termasuk menjadi bendahara RT di kampung. Semua itu tidak didapatkannya secara instan. Beliau adalah seorang pekerja keras. Suatu sifat yang membuatnya tidak kenal lelah saat di masa kecilnya harus berjualan es lilin dan laying-layang untuk membiayai sekolahnya.
Orang tuanya cuma seorang petani padi yang tidak begitu sukses. Dan walaupun berasal dari keluarga yang pas-pasan, itu tidak membuatnya patah semangat untuk terus melanjutkan sekolah hingga ke tataran tertinggi: sarjana. Suatu tingkat pendidikan yang jarang digapai oleh teman sepermainannya.
Saya sebenarnya lebih dekat dengan ayah saya daripada dengan ibu saya. Saat kecil dulu, beliaulah yang sering menina-bobokan saya dengan cerita-cerita Kancil-nya, mulai dari Kancil mencuri timun, Kancil adu balap dengan keong, dan petualangan kancil lainnya.
Waktu kecil dulu, ayah sering mengajak saya bepergian keluar kota. Pernah suatu ketika Ayah dan saya bepergian ke Semarang untuk menemui seorang pejabat. Kami menunggu kedatangan pejabat tadi dari pagi hingga malam hari. Saya tidak ingat, apakah waktu itu ayah berhasil menjumpainya atau tidak. Ayah memang sering ke Semarang saat saya SD dulu, dan oleh-oleh yang paling saya tunggu waktu itu adalah komik yang tokoh utamanya Petruk!
Ayah mendidik saya dengan keras. Pernah suatu ketika ayah melarang saya menonton TV karena esok harinya saya harus ujian. Saya menangis, karena acara kung fu waktu itu (tokoh utamanya bernama Kwan Bo) adalah acara kesukaan saya. Akhirnya ibu saya yang membela saya dan membolehkan saya menonton TV, dengan syarat saya harus belajar setelahnya. Walaupun orangnya keras, ayah tidak pernah memukul saya, tidak pernah sekalipun. Dan hasilnya tidak sia-sia, saya selalu juara dua di kelas.
Jangan tanya soal fisik. Ayah saya pernah ikut wajib militer. Beberapa longsong peluru di almarinya adalah bukti. Semua hal yang bisa dikerjakan sendiri akan dikerjakannya. Termasuk membangun selokan, waktu itu sayalah yang mendapat tugas mengaduk semen. Pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh buruh bangunan!
Dan sekarang, ayah saya hanyalah seorang lelaki dengan kemampuan kognitif minimal. Kecelakaan yang menimpanya beberapa waktu lalu seolah merampas semua kemampuan terbaiknya.
Mata kanannya lumpuh total dan anggota gerak kirinya sedikit lumpuh. Beliau sekarang lebih banyak di rumah, manghabiskan hari tuanya bersama ibu saya. Pun begitu, saya akan tetap menghormati beliau. Perintah beliau hanya bisa dikalahkan oleh firman Tuhan, sabda Nabi dan wejangan ibu.
Ayah adalah juara satu seluruh dunia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
15 komentar:
saya turut prihatin dgn kondisinya..semoga tuhan selalu memberikan kesehatan yang lebih baik untuk beliau
Well,beliau selalu hebat Ndri :)
No give up...
Salut ya sama Ayahnya Mas, tapikan usaha kerasnya tidak sia2 krn sekarang Mas Andri sudah jadi Dokter yang bisa di banggakan Orang tua.
emh... ini lah contoh suri teladan ayah yang baik, dan patut di contoh..
tadinya mau nanya apa itu "laying-layang"?
tapi kok setelah baca mpe akhir bagus juga dibuat novel pembangkit semangat aja mas, aku jadi semangat neh....
ayah yg taguh N patut di contoh...moga beliau semakin sehat....N lbh baik dr yg sudah2,,,amieNNN
Aku kok pingin seperti Ayahmu Ndri ... keras mendidik anak tapi untuk tujuan yang baik. Bangga lho Ndri saiki kowe dah jadi Dokter ..
Lha, saiki dirumahku, bojoku seng keras mendidik anak2. Sukmben anakku dhadhi opo ya? ...*mikir
Semoga Ayahmu sehat2 selalu ya Ndri ..
My thumbs 4 ur good father...Salut...Smoga anakx bs mngikuti jejak ksuksesan sang Ayah..Tp wis sukses toh maz?
He taught you well. :)
Sekarang giliran kamu untuk 'shower them with love while they are still around'
I still miss my dear bapak yg sudah tidak ada sejak tiga tahun lalu.
duh... aku dah lama bngt gak pernah ketemu bapakku :((
Duh jadi ikut terharu.. inget betapa bapak juga mendidikku dg keras.. makanya sekarang jadi orang tahan banting :)
Kangen hiks... jauh .. masih 6 bulan lagi bisa ketemu bapak :(
Ayah dan anak tak jauh beda ternyata, sama pinternya, sama hebatnya. Selamat berkarya dok!
Sesuatu yang menyentuh..
Allah tidak akan membebani hamba-Nya melebihi batas kemamapuan hamba-Nya
you have a great daddy,,,
semoga cepat sembuh yah dan tetap sabar n tawakal untuk seluruh keluarganya.
Allah pasti melindunginya.
Tuh, bener apa yang saya bilang, kan? Seharusnya memang ada Pemilihan Ayah Teladan.
Posting Komentar