
Fotografi,adalah salah satu hobiku.Sudah lama sebenarnya aku mengenal fotografi,tepatnya saat kuliah dulu.Karena tak punya kamera,aku meminjam kamera dari seorang teman.Saat itu aku belum mengenal adanya kamera digital,jadi masih memakai rol film.
Sungguh merepotkan kamera dengan rol film itu,sekaligus tak efektif,karena seringkali hasil cetakan yang didapat tidak sesuai dengan gambaran yang diinginkan.Akibatnya,banyak film yang terbuang percuma.Akhirnya aku berhenti,karena dana yang terbatas,selain juga sungkan karena terlalu sering meminjam kamera teman.
Dan baru dua minggu yang lalu aku mampu membeli kamera DSLR,seperti yang kuidam-idamkan dari dulu.Merknya Canon EOS 1000D.Kameraku sebelumnya adalah kamera saku,merknya juga Canon,tipe Powershot A460.Kamera itu rusak,dan biaya perbaikannya hampir sama bila membeli kamera yang baru dengan merk yang sama.
Dedaunan,bunga,lebah,atau bahkan jepitan jemuran pakaian di rumah,yang seringkali dianggap remeh,bisa menjadi obyek yang istimewa bagi seseorang yang memiliki hobi fotografi.Seperti halnya foto di atas.
Pada dasarnya,aku menyukai kamera DSLR karena kemampuannya membuat area yang kabur di belakang obyek utama.Selidik punya selidik,cara mendapatkannya mudah saja.Tinggal setting aperture sebesar mungkin kemudian atur kecepatan rana sedemikian rupa hingga eksposurnya pas,lalu jepret.Selesai perkara.
Persoalannya sekarang adalah,banyaknya pernak-pernik yang harus dibeli.Mulai dari lensa macam-macam yang harganya mahal-mahal itu,tas khusus kamera,sampai kit pembersih lensa.Sementara itu,istri tentu tak menganggap hal potret-memotret itu satu hal yang penting,jadi alokasi dana untuk itu bolehlah ditaruh di urutan nomor kesekian.Belum lagi dalam waktu dekat aku juga berkeinginan untuk membeli raket badminton.Sepertinya,hobi memang tak mau berhenti untuk menggerogoti uang dari kantong kita.Hobi itu rakus,seperti tikus.