Quote




Be thankful for what you have; you'll end up having more. If you concentrate on what you don't have, you will never, ever have enough.

~ Oprah Winfrey

Tampilkan postingan dengan label Cinta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cinta. Tampilkan semua postingan

Kamis, 15 Juli 2010

Fina


Hari ini, 16 Juli 2010, adalah hari ulang tahun Fina.



Rasanya baru saja bertemu dengan seorang mahasiswi bernama Fina.Masih kuingat betul tangannya yang basah saat berjabat tangan dulu,saat pertama kali berjumpa.Seorang gadis berparas elok, badannya tinggi semampai. Rambut panjangnya dikepang, dengan poni menyamping ke kiri, menutupi sebahagian dahinya yang luas. Matanya bulat seperti bola ping pong, kata Iwan Fals. Hidungnya yang datar dan lebar dipadu dengan dagu yang runcing. Di antaranya ada bibir yang mungil, dan bila merekah akan nampak gigi serupa biji mentimun yang tertata sesukanya. Memang tak secantik Kate Hudson, tapi seperti yang aku katakan saat pertama kali aku berjumpa dengannya, dia baik.

Setiap manusia adalah istimewa,sayangnya,tidak semua orang melihatnya.Fina,adalah wanita yang istimewa,setidaknya menurutku begitu.Keistimewaan itu mungkin datang dari kesederhanaannya.Penerimaannya atas diriku yang serba terbatas,seorang lelaki tinggi kurus berkulit gelap yang udik.Dan tak lupa,dia adalah wanita berambut lurus panjang yang sejak dulu kuidam-idamkan.

Kisah menarik biasanya diawali dengan sesuatu yang biasa saja.Siapa sangka pertemuan yang teramat singkat di bandara Juanda itu akan menjadi pangkal dari sebuah untaian kisah yang sangat berarti bagiku. Nasib memang sulit ditebak. Surabaya yang dulunya asing tiba-tiba menjadi sedemikian akrabnya.

Apa yang terjadi seminggu yang lalu seperti mimpi. Saat aku mengucapkan kalimat "saya terima nikahnya Elfina Yuke Krisnawati bla bla bla",sambil menjabat tangan ayahnya. Lalu diikuti pembacaan doa oleh seorang ustadz dan yang lain mengamini.Aku masuk ke suatu tahap kedua kehidupan-demikian pamanku menyebutnya,setelah lahir dan sebelum mati, yaitu menikah!

Dan Kawan, rasanya memang seperti mimpi,ketika aku menjumpai seorang wanita di tempat tidurku, di kamar pengantin itu, dengan senyumnya yang manis. Manis tak terperikan.

Selamat ulang tahun,Fina. Salam sayang selalu.

Senin, 13 April 2009

Every Sword Has A Sheath


A couple of shadow at the road to Borobudur Temple, Central Java. Taken with Canon Power Shot A460 at April 10, 2009 and edited with Adobe Photoshop cs.

Selasa, 09 September 2008

mbak Judith


Takdir adalah satu dari enam hal yang harus diimani seorang muslim. Dan takdir manusia sudah digariskan 50.000 tahun sebelum manusia itu diciptakan.

Takdir pula lah yang mempertemukan saya dengan mbakyu saya di dunia blogger, mbakyu paling cantik sedunia, mbak Judith – demikian saya memanggilnya. Dipertemukan oleh Tuhan sekitar bulan Maret 2008 di blognya mas Dony si Putera Daerah. Saya melihat komentar mbak Judith pada postingan berjudul “Tips Menjadi Seleb Blog” yang berbunyi, “Lha aku wong anyar... babar blas ora mudeng blog, sederhana wae. Salam nggo kota Solo ya mas, aku wis 17 taun ora tindak2 mrono. Blog-mu keren,sopan lan mitayani. Salam dari Swiss”. Komentar yang menarik menurut saya, dan kata yang paling menarik adalah ‘mitayani’: terdengar sangat Solo sekali. Di postingan itu, saya sendiri berkomentar sesuatu yang menjadi visi blog saya: “Tujuan saya ngeblog buat cari istri mas...Kayak Adit ama Ninit tu lho.Kira2 mungkin gak...Hohoho...^o^”.

Dan pada tanggal 7 Maret 2008, saya pun berkunjung untuk pertama kalinya ke blog mbak Judith yang saat itu sedang memposting “Thunersee…”. Komentar saya waktu itu: “Wah...Mbak Judith...Lam kenal ya mbak...Anda tinggal di Swiss to?Sudah lama?Aku kapan2 pengin ke Eropa ah...Mungkin pas bulan madu...hakhakhak... ^O^ Mbak,kalo maw nyari info tentang kesehatan mampir aj ke blog saya.Moga2 ada manfaatnya.. =) “. Mimpi saya memang Eropa, dan Alpen lah Edensor saya.

Seingat saya waktu itu mbak Judith hanya punya satu blog, Matahati namanya. Belakangan blog itu dikhususkan untuk acara masak-memasak, sedangkan hal-hal lain beliau tuangkan pada Bibliothek (artinya perpustakaan). Tuhan menggariskan, bahwa blog kami lahir pada bulan yang sama, Desember 2007. Saya tidak percaya pada yang namanya kebetulan. Ini adalah pertanda, dan saya bilang kalau ini adalah pertanda yang bagus.

Pada perjalanannya, saya sebenarnya lebih senang membaca artikel di Bibliothek daripada di Matahati. Matahati penuh dengan resep yang tidak pernah saya praktekkan di dapur. Sesekali saya berkomentar pada masakan-masakan yang nyeleh, Buto Ijo misalnya. Di situ saya berkomentar, “Wah...Kalo mbak judith nyuguh aku buto ijo...Tak pilihi petene mbak...Lalapan favorit di samping jengkol...hakhak.. ^O^”.

Di Bibliothek saya mencoba menyelami pemikiran beliau sebagai seorang wanita dan ibu dari lima orang precil: Pinkan, Andy, Meta, Irdina dan Diaz. Saya baru tahu kalau Pinkan, Diaz dan Irdina lahir di Indonesia dari komentar mbak Judith beberapa waktu yang lalu. Dan saya lihat, Irdina sepertinya cantik…halah….(“Pengin mantu dokter ra mbak?”, kataku dengan mengerlingkan mata).

Dari sekian banyak artikel di Bibliothek, ada satu artikel yang menarik perhatian saya yang kemudian saya transformasikan menjadi sebuah jurus untuk menggaet wanita: namanya jurus Jinak-Jinak Merpati. Demikian kiranya deskripsi dari jurus itu:

“Mungkin memang kita akan kecewa banget kalo cinta kita ditolak, begitukah? Aku nggak ngajarin jelek ke temenku. Maju selangkah demi selangkah untuk sebuah cinta, itu adalah strategi dan kendali! Nggak perlu terburu buru mengharapkan orang yang kau cintai merespon cintamu. Bertahanlah terus dan bersikap jinak2 merpati ... ha ha ha! Ketika cintamu bertepuk sebelah tangan, jangan mudah frustasi dan jangan putus asa kalo cintamu ditolak! Kendalikan perasaan cintamu! Introspeksilah, mungkin ada sikapmu yang perlu diperbaiki. Daya tahan kamu terhadap penolakannya bisa menjadi daya tarik tersendiri dihatinya. Keteguhan hatimu akan membuktikan kesungguhan cintamu padanya. Sebagai seorang wanita kita harus lebih bijak dalam bertindak, bertahanlah dalam kelembutan ...

Dilatar belakangi cerita temanku ini, aku jadi tergugah dan ingat2 masa remajaku dulu yang juga pernah cinta bertepuk sebelah tangan! Aku nggak kecewa, cuma tersingung! mungkin mentang2 gua jelek LoL pula! Tapi aku nggak bisa bertingkah agresif. Alangkah lebih baiknya kalo kita bersikap seakan akan mudah dimiliki, tapi sewaktu waktu sulit untuk digapai (rasain lu! ...) dengan cara menunjukkan bahwa kita menyayangi diri kita sendiri, membuktikan betapa berharganya diri kita dan cinta kita. Tidak ada bunga Mawar yang nggak berduri ....”

Pelajaran moral ke sembilan: bila cintamu ditolak, jangan minum Baygon!

Kelemahan nyata dari jurus ini, menurut hemat saya, adalah pada masalah tempo permainan yang begitu lama. Kesabaran adalah syarat mutlak, dan stamina adalah modal utama.

Jurus ini pernah saya aplikasikan pada beberapa cewek. Dan memang, rasanya seperti berhasil pada awalnya. Sampai kemudian mentok pada satu permasalahan: finishing touch. Bola berhasil saya giring menusuk ke jantung pertahanan lawan dan tinggal berhadapan dengan kiper, tapi kemudian tiba-tiba saya berhenti. Saya terlalu lelah untuk mencetak gol, saya ingin istirahat sejenak!

Permainan yang saya ulur terlalu lama membuat Kumbang lain, yang lebih taktis dalam bergerak, dengan leluasa merebut perhatian si Bunga. Si Bunga sepertinya juga menganggap kumbang pemalas ini tidak serius mendekatinya, dan akhirnya pindah ke lain hati. Kuulangi lagi para Cewek, jurus Jinak Jinak Merpati itu butuh waktu, dan kalian sebaiknya memahami itu sebelum menjalin hubungan dengan saya.

Akhir kisah, hipotesa saya yang kedua tentang cinta diilhami dari SMS kakak sepupu saya waktu saya kuliah dulu. Begini bunyinya:

“Love, just like fishing. To get the best catch, you have to be patient. Keep fighting!”

Minggu, 10 Agustus 2008

sona_mutz


Malam Minggu, jam 22:14 lebih 13 detik, saya mengirim SMS ke seorang cewek*.

Andri: “Sona, pa kabar? Aku skr lg ol di mig. :D km gak pernah ol lg ya? Nickmu tak pake aja ya?”

Sona: “JGN!! ;”(“

Andri: “Eh, lha daripada nickmu expired loh…passwordnya apa? Aku lupa :P”

Padahal saya kurang tahu pasti kalau nick itu sebenarnya bisa expired atau tidak. Saya cuma berspekulasi. Dan dia pun membalas.

Sona: “Biarin aja expired! Suka maksa deh ih.. ;”(“

Tabiat manusia: semakin dilarang, malah semakin menjadi.

Andri: “****** apa ****** ya…hihi…”

Saya lihat di mig, eh…dia online…haha…Saya kirim SMS lagi.

Andri: “Hahaha…ol jg…settingan mig-mu dah km ganti blom?”
Andri: “ Pake manual…portnya ganti dg 9119”.

Dan dia tak membalas SMS saya lagi. Jengkel mungkin.

Kawan, dalam kisah hidup saya, tepatnya pada chapter 25: “A Story About Strawberry Girl”, cewek inilah yang telah membuat saya tidak nyenyak tidur beberapa hari. Makan rasanya juga tidak enak. Ingin rasanya chat terus sama dia. Dan soundtrack untuk chapter ini tidak lain adalah lagunya Bang Ahmad Dhani berjudul “Munajat Cinta”. Sungguh berkesan!

sona_mutz adalah nick cewek tadi di mig33. Nick saya sendiri adalah desmosonic. Nick itu saya ambil dari kata desmosedici, motor tunggangan Casey Stoner. Sedangkan sonic adalah game SEGA kesukaan saya. Baik desmo maupun sonic memiliki satu kesamaan: sama-sama gesit.

Barangkali, satu-satunya yang bisa bikin jari saya kelu bila chat ya cewek satu ini. Rasanya…gimana gitu… Setidaknya ada tiga kata yang khas dari dia yang selalu saya ingat: “hohoho” bila dia tertawa (mirip sinterklas sedang sakit gigi), “ao” untuk halo, dan “gajebow” bila dia terkejut.

Dorongan untuk membuat friendster pun datangnya dari dia. Semasa kuliah dulu, situs yang paling sering saya buka selain situs porno adalah Google. Tujuannya ya cuma seputar mencari referensi untuk tugas kuliah. Saya kurang tertarik dengan tetek bengek macam friendster. Walaupun pernah juga mendengarnya, tapi saya anggap angin lalu saja.

Lantas, apa yang istimewa dari nick ini? Yang pertama, tentu saja karena pemiliknya berambut lurus panjang. Sesuai tipe saya kan?hehe…Yang kedua, karena saya tahu password nick ini. Lucu juga waktu ingat saat dia memberitahu password nicknya kepada saya, entah karena lugu atau memang disengaja, hanya Tuhan yang tahu. Yang jelas, dengan tahu passwordnya saya tahu dengan siapa saja dia chat…haha…Dari situ saya benar-benar tahu, bahwa cewek ini benar-benar sibuk! Pelajaran moral yang kelima: jika Anda mengirim pesan ke seorang cewek cantik dan tidak langsung dibalas jangan marah, cobalah memaklumi kesibukannya.

Saya utarakan ke dia bahwa saya bisa tahu dengan siapa saja dia chat. Dan dia pun marah-marah. Dari sini saya tahu tipikal cewek nomor empat belas: cewek suka menyumpah cowok.

Dirinya minta saya berjanji dengan mengucap “Demi Allah” untuk tidak ‘membajak’ nick dia lagi. Sangat persis dengan mantan saya, sangat persis. Sudah berapa kali mantan saya juga menyumpah saya dengan menyebut asma Allah. Benar-benar tipikal cewek yang unik.

Dan sebagai mantan pramuka siaga yang pernah hafal Dasa Dharma Pramuka, sampai sekarang saya tidak pernah memakai nicknya lagi. Kuberitahu Kawan, saya jarang ingkar janji.

* Pemuatan SMS sudah meminta ijin pada yang bersangkutan.

Rabu, 30 Juli 2008

Sang Pemimpi


“Cinta yang paling memilukan adalah cinta yang tak peduli. Karena itu seorang filsuf yang siang malam merenungkan seni mencinta telah menulis love me or just hate me, but spare me with your indifference: cintai aku atau sekalian benci aku, asal jangan tak acuhkan aku”
- Andrea Hirata

Tahukah Kawan, saya menderita semacam penyakit jiwa. Setahu saya, belum ada diagnosisnya dalam dunia medis. Keluhan utamanya: tidak berani mengungkapkan cinta. Saya pernah beberapa kali mencintai wanita, namun beberapa kali itu juga saya tidak berani mengungkapkannya.

Saya terperangkap dalam sebuah prinsip yang diilhami pepatah bodoh: mencintai tak harus memiliki. Pernah sekali berpacaran, itu pun gagal total. Saya tidak akan membeberkan kisah pacaran saya karena kisahnya sangat tidak lucu dan terkesan brutal (kasihan kalau ada anak kecil yang kebetulan mampir di blog ini).

Terlalu banyak main game strategi (terutama strategi perang) telah meracuni otak saya. Termasuk pengaruh buku gubahan pakar perang Sun Tzu dengan jargonnya yang sangat terkenal: jangan berperang bila tak yakin menang. Ya, saya tidak akan ‘nembak’ cewek bila tidak yakin diterima. Sedangkan ilmu pengetahuan umum tentang wanita yang diwariskan turun-temurun dari nenek moyang kita mengatakan bahwa ‘wanita tabu untuk ‘nembak’ duluan. Runyam bukan?

Penyakit ini sebenarnya sudah kronis. Onsetnya dimulai ketika saya masih SD dulu. Saya pernah mengalami cinta anak ingusan (saya tidak menyebutnya cinta monyet, karena saya bukan monyet). Dua cewek sekaligus, Ani di kelas A dan Tri di kelas B. Ternyata saya memiliki selera yang hampir sama: menyukai wanita berambut lurus panjang.

Saya masih ingat betul, betapa saya sering curi-curi pandang ke mereka berdua. Ada dorongan tertentu yang membuat kepala ini berotasi untuk sekelebat saja meliriknya. Mungkin tidak sampai dua detik tiap kali lirik. Saya malu bila sampai ketahuan saya melirik dia. Cinta itu tak terungkapkan sampai saya lulus dengan predikat NEM tertinggi.

Cinta berikutnya adalah cinta puber. Puber karena saya telah mulai mengenal hal-hal berbau porno. Cinta bersemi di kelas dua, dengan tipe wanita yang sama: berambut lurus panjang. Namanya Cici.

Terlalu banyak belajar untuk persiapan lomba cerdas cermat P4 tentu tak bisa dijadikan alasan bahwa saya tidak berani mengungkapkan cinta saya waktu itu. Ini masalah nyali bung! Dan celakanya, nyali saya ciut melihat teman sekelas saya sudah pandai berkampanye dengan sepeda motor sedangkan saya masih harus antre angkutan umum bila pulang sekolah.

Di SMA, saya menyukai teman sekelas yang jago bermain voli. Namanya Lisa, lagi-lagi berambut lurus panjang. Sempat juga saya bermain ke rumahnya, untuk PDKT tentunya. Saya masih ingat betul, terakhir kali bertandang ke rumah dia adalah saat malam Jum’at Kliwon. Pelajaran moral yang ketiga: jika malam Jum’at Kliwon, hindari pacaran dan gunakanlah waktu untuk mengaji.

Nah, selama kuliah saya punya incaran juga. Tipenya masih seperti yang dulu-dulu. Namanya tidak usah saya sebutkan saja. Walaupun kemungkinannya kecil, sekitar 1:968.754, saya malu bila dia sampai membaca postingan ini.

Dan tahukah Kawan, bila saya dan teman saya mencintai wanita yang sama, maka bisa dipastikan saya yang akan mengalah. Saya bisa bersaing dalam bidang apa saja, tapi tidak untuk masalah wanita. Menurut saya, cinta itu berkah. Dan saya yakin, seyakin Columbus menemukan benua Amerika, bahwa jodoh akan datang dengan sendirinya, meskipun dengan jalan yang ‘sedikit’ misterius. Itulah hipotesis saya yang pertama tentang cinta.

Kamis, 13 Desember 2007

Benarkah Cinta Datang Karena Terbiasa?


"Jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah anak kecocokan jiwa dan jika itu tidak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan milenia".

(Kahlil Gibran)

Saya sedikit terhenyak saat membaca puisi di atas. Selama ini saya menganut prinsip "tresno jalaran soko kulino". Ya, cinta datang karena terbiasa. Ini diperkuat oleh pengalaman teman-teman saya. Bagaimana seorang cewe yang dahulu benci, dengan pendekatan yang intensif dan kontinyu, toh akan jatuh hati juga.

Akan tetapi saya koq kurang setuju bila pengalaman teman saya itu kemudian digeneralisasiklan ke semua cewe. Anda masih ingat kisah Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso?

Alkisah, Bandung Bondowoso sangat mencintai Roro Jonggrang, akan tetapi cintanya bertepuk sebelah tangan! Roro kemudian mengajukan syarat kepada Bandung bila ingin mempersuntingnya, yaitu membangun candi sebanyak 1000 buah dalam semalam. Bandung pun menyanggupinya. Dan memang, bukan hal yang sulit bagi Bandung untuk mewujudkan permintaan Roro karena memang Bandung orang yang sakti.

Tapi apa yang terjadi? Roro Jonggrang berbuat "nakal" untuk menggagalkan aksi Bandung (supaya Bandung tidak jadi mempersuntingnya tentu saja). Roro melakukan "aksi-aksi" sampai akhirnya ayam berkokok sebelum waktunya, pertanda pagi telah datang. Dan itu terjadi saat candi telah terbangun sebanyak 999 buah! Bandung kecewa dan akhirnya mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung untuk melengkapi candi-candi yang telah dibangunnya. Kisah yang tragis bukan?

Saya lantas berpikir bahwa kecocokan saat pertama bertemu adalah kunci utama lanjut tidaknya suatu hubungan cinta, dan bukan dalam perjalanan cinta itu sendiri. Bukannya saya tidak setuju dengan ungkapan "tresno jalaran soko kulino", akan tetapi memaksakan suatu cinta pada seseorang yang kita cintai (padahal dia tidak mencintai kita), bukankah itu suatu kekonyolan?

Recent Comments