Quote




Be thankful for what you have; you'll end up having more. If you concentrate on what you don't have, you will never, ever have enough.

~ Oprah Winfrey

Jumat, 30 Mei 2008

Rehabilitasi Untuk Si Ayah



Sudah dua minggu ayah saya dirawat di rumah sakit. Alhamdulillah kesadarannya sudah membaik (GCS 14-15), walaupun anggota gerak bagian kanan tidak sekuat bagian kiri (hemiparesis dekstra). Saat ini sudah dibawa kembali ke rumah. Dokter yang merawat menganjurkan untuk menempatkan ayah di lantai (bukan di dipan), untuk meminimalisir resiko jatuh dari tempat tidur.

Fase berikutnya adalah rehabilitasi. Rehabilitasi ini dimulai dari saat perawatan akut, tentunya setelah ayah saya keluar dari ICU. Menurut Garrison (dalam buku Dasar-Dasar Terapi dan Rehabilitasi fisik), intervensi yang tepat waktu memaksimalkan penyembuhan pasien dan mencegah timbulnya masalah akibat imobilisasi.

Tujuan rehabilitasi menurut WHO yaitu memperbaiki fungsi motorik, wicara, kognitif dan fungsi lain yang terganggu; readaptasi sosial dan mental untuk memulihkan hubungan interpesonal dan aktivitas sosial; serta dapat melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari.

Rehabilitasi medik memiliki dua fase yaitu fase di tempat tidur dan fase ambulasi/berjalan. Fase di tempat tidur meliputi pengaturan posisi (positioning), bladder training, latihan lingkup gerak sendi, latihan pernafasan, latihan penguatan otot-otot anggota badan & panggul, serta psikoterapi.

Sedangkan fase ambulasi / berjalan meliputi latihan duduk & keseimbangan, latihan berdiri, latihan transfer, latihan jalan, latihan aktifitas kegiatan sehari-hari, latihan fungsional & rekreatif, psikoterapi, pemberian alat bantu seperti tripod atau short leg brace/ knee brace, dan terapi bicara. Ayah saya memulai fase ini pada minggu ketiga.

Jadwal Rehabilitasi

Berikut di bawah ini adalah pedoman rehabilitasi untuk ayah saya. Sebenarnya pedoman ini digunakan untuk rehabilitasi pasca stroke, namun mengingat gejala yang dialami ayah saya mempunyai kemiripan dengan stroke, maka saya kemudian menggunakan pedoman ini sebagai acuan. Pedoman ini juga bisa Anda manfaatkan bila kebetulan keluarga Anda membutuhkan rehabilitasi paska stroke.

Hari 1-3 (22-24 Mei 2008)
Hindari pengaturan posisi pada anggota gerak yang terkena.
Kurangi tekanan pada daerah-daerah yang sering tertekan, seperti daerah tumit dan sakral.
Awali PROM (anggota gerak yang lumpuh digerakkan oleh orang lain untuk mencegah kekakuan).
Menjuntai dari tempat tidur.
Mulai duduk.

Hari 3-5 (24-26 Mei 2008)
Angkat kateter, bila sebelumnya dipasang kateter.

Hari 7-10 (28-31 Mei 2008)
Aktivitas berpindah (dari kursi roda ke kasur, dari kursi roda ke tempat tidur).
Aktivitas sebelum berjalan.
Latihan ADL (Activity Day Living): perawatan pagi hari dan berpakaian.

2-3 minggu (5-12 Juni 2008)
Peningkatan gaya berjalan: alat bantu/ AFO.
Peningkatan dari berkemih di pispot menjadi berkemih di kamar kecil.

3-6 minggu (12 Juni – 3 Juli 2008)
Mandiri dalam berpakaian dan berdandan.
Mandiri dalam mobilitas dan berpindah ke kursi roda.
Kebutuhan komunikasi diperhatikan.

10-12 minggu (31 Juli – 14 Agustus 2008)
Tinjaulah kemampuan fungsi.
Bahas masalah keselamatan.

Inkontinensia

Masalah yang ada hingga minggu ini adalah belum hilangnya kebiasaan ngompol (inkontinensia). Garrison menyebutkan bahwa percobaan berkemih (dengan menawarkan pasien intuk berkemih di pispot saat terbangun, setiap dua jam dan sebelum tidur) mungkin akan bisa menyelesaikan masalah ini. Namun, usaha ini seringkali gagal oleh karena ayah ngompol duluan, sebelum saya sempat menawarkan pispot untuk berkemih.

13 komentar:

Anonim mengatakan...

Syukurlah, semoga lekas pulih.
Kamu memang anak yang berbakti, nak... :)

Anonim mengatakan...

Semoga ayahmu cepat sembuh ya...

Anonim mengatakan...

wah turut prihatin atas musibah yang menimpa ayah.

Memang fase pemulihan pada TBI (Traumatic Brain Injury) hampir sama dengan stroke. Dalam proses penyembuhan ada sequele yang bisa memperberat kondisi ayah.
Salah satu faktor penyulit terbesar ada 2 dik yaitu bladder dan pernafasan

Untuk masalah bladder memang teori tidak sesuai dengan kenyataan. Masalah bladder pada ayah anda mungkin tipe bladder tipe 1 atau 2 dimana tejadi dissinergi antar detrusor dan spinkhter
bladder training yang dianjurkan dengan CIC (Clean Intermittent Catheterization) dengan diikuti mengatur intake air yang masuk sehingga dapat diperkirakan jumlah urine sehingga memudahkan untuk dilakukan bladder training. Kobal

Andri Journal mengatakan...

@ mas Dony dan mas Eiger Yap :
Amiin. ^_^

@ dr Kobal :
Makasih atas masukannya pak dokter..Saat kontrol kemarin,dokter yg merawat mengatakan bahwa untuk kasus seperti bapak saya membutuhkan waktu yg lama (kira2 8 bulan) untuk bisa pulih.Nervus kranial ada yg mengalami kerusakan,akibatnya kelopak mata sebelah kanan tidak bisa membuka.
Saat ini ayah sudah bisa berjalan dg berpegangan pada benda di sekitarnya.Kemampuan bicaranya masih normal namun terdapat gangguan memori (hanya bisa mengenali keluarga dan teman dekat).Kemampuan kognitifnya jg banyak berkurang.

wiDyawAti mengatakan...

oke dr andry..sama sama..
mudah2an lekas sembuh...

Anonim mengatakan...

Kecepatan pertumbuhan saraf sekitar 1mm/hari dengan syarat tidak ditemukan sprouting. Pada ayah anda mengalami suatu gangguan yang sifatnya sentral sehingga diharapkan dengan adanya absorbsi dan relieve dari edema di otak yang mengakibatkan defisit akan membaik.

Nah yang menarik bahwa neuroplasticity (perkembangan otak) berlangsung seumur hidup sehingga perlu adanya stimulasi baik berupa eksteroseptif maupun propioseptif pada ayah anda.

Salah satu cara adalah dengan menggunakan Elektro Stimulasi pada percabangan saraf VII perifer dengan metode faradisasi (karena masih ada innervasi dari kolateral)
dilakukan 2x/minggu

Salam

Kobi mengatakan...

yang penting harus sabar dech mas karena ada sekuele memory biasanya yang bisa mengganggu bisa tidak.
Rangsangan yang lain dapat berupa musik, suara atau yang lain untuk mengaktifkan stimulasi. Yang lain bisa dengan touch

Anonim mengatakan...

cemoga ayah lekaz cembuh yah,maz :)

Andri Journal mengatakan...

@ Widyawati dan Panilastlobeli :
Amiin. ^_^

@ dr Kobal :
Saran Anda sudah saya sampaikan kepada ibu saya mengingat beliaulah yg selanjutnya akan merawat ayah saya.Sayang sekali,saya tidak bisa menemani ayah saya menjalani program rehabilitasi ini mengingat PTT saya di kalimantan masih 10 bulan lagi. :(

Anonim mengatakan...

Semoga ayahnya cepet sembuh ya dok..
Dok, pernah mau nyobain akupuntur untuk rehabilitasi mediknya engga?
Aku sendiri sih belum punya pengalaman, cuma denger-denger aja. katanya kesembuhannya lebih progresif dok..

Andri Journal mengatakan...

@ Yudhi Gejali:
Amiin..Makasih atas doa dan sarannya ya..Akan saya sampaikan kepada ibu saya.Akupunktur memang sepertinya mempunyai manfaat dalam menstimulasi saraf,tp saya jg kurang begitu paham mekanismenya.

Starlet aka Minutestar mengatakan...

Halo Andri,

Makasih udah mampir ke blogku.

Turut prihatin atas apa yang menimpa Ayah kamu. Semoga beliau lekas sembuh, kamu n keluarga juga tabah2 yah!

abdillah mengatakan...

Sing sabar Ndri, ojo lali doa. Moga2 bapakmu cepat sembuh.

Recent Comments