Quote




Be thankful for what you have; you'll end up having more. If you concentrate on what you don't have, you will never, ever have enough.

~ Oprah Winfrey

Minggu, 13 Juli 2008

Bergabung Dengan IDI Kapuas



Sebagai seorang dokter yang baik, selain rajin menabung tidak lupa saya mendaftarkan diri sebagai anggota IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Cabang Kapuas. Saat ini IDI Cabang Kapuas diketuai oleh dr Agus Nurohman, SpPD (satu-satunya spesialis penyakit dalam di seantero Kapuas). Pertemuan IDI dilakukan tiap tiga bulan dan sebelumnya biasanya diadakan acara “Pagi Klinik”.

Acara Pagi Klinik edisi kali ini dilaksanakan di Aula RSUD Dr H. Soemarno Sosroatmodjo. Sebenarnya dilakukan dua kali yaitu pada tanggal 28 Juni dan 5 Juli, tapi saya hanya mengikuti yang pertama.

Pagi Klinik kali ini mengambil topik Terapi Pompa Proton Inhibitor (PPI) Pada Kasus Gastroenterologi. Klop saja, karena pada bulan Juni 2008 ternyata penyakit maag masuk Lima Besar Diagnosis untuk pasien rawat jalan Puskesmas Terusan Tengah. Sebagian besar penyakit ini diderita wanita usia produktif (20-44 tahun).

Dalam acara itu dijelaskan tentang algoritma penatalaksanaan pasien dispepsia. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah ada tidaknya gejala alarm. Gejala alarm meliputi berat badan turun, anemia, hematemesis melena, mual muntah hebat dan umur pasien lebih dari 45 tahun. Bila tidak didapatkan gejala alarm maka pasien langsung diberikan obat. Obat itu antara lain antasid, H2RA (simetidin dkk), PPI (omeprazole dkk) dan sitoprotektor (sukralfat).

Namun bila didapatkan gejala alarm, maka perlu dilakukan eksplorasi diagnostik melalui radiologi, endoskopi, USG dan laboratorium. Dari eksplorasi ini, bila didapatkan penyakit organik, maka terapi definitif langsung diberikan pada pasien, dan bila tidak didapatkan adanya penyakit organik, maka diagnosis dispepsia fungsional ditegakkan.

Setelah Pagi Klinik, pada hari berikutnya diadakan silaturahmi anggota IDI Cabang Kapuas, bertempat di rumah dr Delianae di Kuala Kapuas. Baru datang pertama kali langsung diberi tugas oleh dr Safira untuk memimpin doa pembukaan (walah…). Saya sudah berusaha menolak, karena saya beranggapan bahwa saya tidak layak untuk tugas seperti itu.

“Masak preman disuruh mimpin doa…yang bener aja…”, kata saya, dalam hati tentunya.

“Udahlah…baca Al Fatihah aja juga gak pa pa kuq…Mau ya?”, katanya dengan sedikit memaksakan kehendak.

Mau tak mau saya terpaksa melakukannya. Untunglah, walaupun tampang preman kayak gini, saya dulu pernah diajari oleh seorang aktivis kerohanian Islam di kampus…jadinya gak terlalu memalukan (hihi…). Pelajaran moral yang kedua: sekali waktu, belajarlah dengan orang yang paham agama, siapa tahu itu akan sangat berguna bagi masa depan.

Di akhir acara, tidak dinyana saya mendapat hadiah door prize. Lumayan, isinya gelas kaca sebanyak enam buah. Empat buah diantaranya saya berikan kepada drg Budi, sebagai ungkapan terima kasih saya karena telah memberikan tumpangan tempat tidur selama saya tinggal di Kuala Kapuas.

6 komentar:

The Diary mengatakan...

rajin menabung dan hemat pangkal kaya hhihihi...

Anonim mengatakan...

hehehe.. jadi terakhirnya ga baca Al fatihah, ndri? hehe

kalo kata ririn, cover depan tampak ga' preman ko', ndri,,tapi, em, dalemnya sih ga tau, wakakakk..

Dony Alfan mengatakan...

Selamat ya dok, apalagi dapet gelas cantik, hehe.
Penasaran ama isi doanya...

Daniel Witanto mengatakan...

Pengen juga ni PTT ke Kalimantan, ada lowongan doc?

A.G mengatakan...

mas tak kiro gambar diatas adalah pemasangan alat kontrasepsi spiral soale gambare ada yg mirip spiral :D

kyk tuku deterjen ae pdt gelas cantik .. bsk mimpin doa lg dpt piring cantik, payung cantik lalu gadis cantik :)

Andri Journal mengatakan...

@ Lyla:
Sip! ^_^

@ Ririn:
Cover depan preman...dalamnya monster...wkwkwkwk.

@ mas Dony:
Doanya ya baca surat Al Fatihah itu mas Don! ;P

@ Daniel Witanto:
Wah, lowongan banyak mas...Coba buka http://ropeg-depkes.or.id/ untuk informasi selengkapnya.

@ mbak Ayin:
Amiin. ^_^

Recent Comments