Quote




Be thankful for what you have; you'll end up having more. If you concentrate on what you don't have, you will never, ever have enough.

~ Oprah Winfrey

Rabu, 14 Januari 2009

Tour de Balikpapan


Obyek wisata di Balikpapan memiliki 2 kata kunci: pantai dan hutan. “Balikpapan memiliki tata ruang kota yang lebih teratur dibanding Samarinda”, kata Oom saya. Ada 3 jalan utama yang wajib Anda tahu bila tidak ingin tersesat, yaitu Jl A.Yani, Jl Jend.Sudirman dan Jl Soekarno-Hatta. Obyek wisata pantai ada di sepanjang Jl Jend.Sudirman, sedangkan obyek wisata hutan (agrowisata) ada di sepanjang Jl Soekarno-Hatta, yang juga adalah penghubung antara kota Balikpapan dengan Samarinda. Jl A.Yani menghubungkan keduanya (Jl Jend.Sudirman dan Jl Soekarno-Hatta).

Pantai Klandasan

Pantai ini terletak tidak jauh dari pusat kota, tepatnya di Jl Jend.Sudirman, sehingga bisa dikunjungi kapan saja. Pasirnya putih dan lokasinya lumayan bersih. Pantai ini menghadap ke arah timur dan cocok untuk dikunjungi saat pagi hari.

Terdapat beberapa kafe yang sengaja didirikan di tempat tersebut. Untuk masuk dikenakan tarif 1000 rupiah saja. Jangan lupa membawa pakaian ganti dari rumah bila ingin berceburan ke laut.


Pantai Manggar

Pantai ini terletak kurang lebih 15 km dari pusat kota, menyusuri tepi laut ke arah utara. Pasirnya sama-sama putih tapi lokasinya lebih luas dari Pantai Klandasan. Pengunjungnya juga lebih banyak. Di dalamnya bisa Anda jumpai beberapa warung yang menjual es kelapa muda. Bagi yang ingin lesehan, Anda bisa meminjam tikar di tempat tersebut dengan biaya sewa 5000 rupiah saja. Semilir angin laut yang sejuk sangat pas bila digunakan untuk makan siang bersama keluarga. Ada juga banana boat yang bisa Anda naiki bersama 5 orang teman Anda.

Pantai ini cocok untuk bola voli pantai, selain untuk pacaran tentu saja. Sayangnya belum ada fasilitas parkir yang benar-benar dijaga oleh petugas keamanan. Untuk masuk dikenakan tarif 2000 rupiah. Membawa tikar dari rumah juga tidak ada salahnya, untuk menghemat biaya.

Pantai Lamaru

Oleh karena ketiga pantai (Klandasan, Manggar dan Lamaru) menghadap ke laut yang sama (Selat Makassar), maka pemandangan yang akan Anda dapatkan juga tidak jauh berbeda. Dari ketiga pantai, mungkin ini lah pantai yang terluas. Banyaknya tumbuhan pinus yang tumbuh menambah asri pemandangan yang ada di sana. Membawa ban pelampung dari rumah juga boleh, bila Anda enggan menyewa ban pelampung di sini.

BC

Adalah kependekan dari Balikpapan Centre. Merupakan mall 4 lantai yang notabene adalah mall terbesar di Balikpapan. Terletak di pinggir laut, masih di sepanjang Jl Jend.Sudirman. Di dalamnya bisa Anda jumpai Gramedia untuk membeli buku dan Matahari untuk menambah koleksi pakaian. Sayangnya, dari investigasi yang saya lakukan tidak ada fasilitas wi-fi di mall ini. Kawula muda di Balikpapan lebih suka nongkrong di Lapangan Merdeka memamerkan sepeda motor mereka, dibanding blogwalking. Jadi, untuk apa membawa laptop ke mall?

Penangkaran Buaya

Buaya yang ditangkar di tempat ini adalah jenis Buaya Muara (Crocodillus porosus). Kandang-kandang yang dibangun sangat banyak, dan dipisah-pisahkan antara buaya remaja dan buaya induk.

“Tangkur buaya itu apa to pak?”, Tanya saya pada seorang pawang yang baru saja membersihkan kandang buaya.

“Itu alat kelaminnya buaya”, kata pawang.

“Kelamin? Terus khasiatnya apa itu pak?”

“Itu untuk menghilangkan pegal-pegal, nyeri pinggang dan obat kuat”

“Cara bikinnya?”

“Direndam dulu dengan arak. Terus airnya diminum. Minum satu sloki aja pegal-pegal langsung hilang”

“Harganya berapa pak?”

“Sekitar 200 ribu sampai 400 ribu”, kata pawang.

“Mending minum paracetamol aja kalau cuma untuk menghilangkan pegal-pegal”, batin saya.”Kalau bisa bikin kebal senjata tajam baru saya beli”.

Harga tiket masuk 10 ribu rupiah. Dan bila ingin melihat para buaya berebutan makanan, Anda bisa membeli ayam di tempat itu 10 ribu rupiah per ekornya. Anda bisa juga membawa sapi dari rumah bila tidak mau membeli ayam di tempat ini.

Hutan Lindung Sungai Wain

Agrowisata ini terletak di Jl Soekarno-Hatta Km 23. Merupakan sisa hutan primer dataran rendah Kalimantan yang terakhir di Balikpapan. Bahkan antara Balikpapan sampai ke Samarinda pun konon tidak ada lagi hutan dataran rendah yang masih utuh dengan keanekaragaman hayati yang lengkap.Di hutan ini masih dapat ditemukan populasi beruang madu dengan jumlah terbatas. FYI, beruang madu adalah maskot Kota Balikpapan sejak 2004.

Di enklosur yang dibangun pun hanya terdapat 5 beruang madu, 3 diantaranya pejantan. Saya beruntung bisa melihat salah satunya, walau pun saat itu sang beruang sedang tiduran di pohon. Beruang madu memang hidupnya diurnal, yang berarti aktif pada siang hari, tetapi sering juga tidur sejenak di siang hari. Jadi, tak jarang pengunjung yang tidak bisa melihatnya, apalagi yang menderita rabun jauh.

Beruang madu dalam istilah ilmiah dikenal dengan nama Helarctos malayanus, yang berarti “beruang matahari dari Malaya”, atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Sun Bear. Merupakan beruang terkecil dari jenis beruang lainnya, tetapi memiliki lidah dan kuku depan yang terpanjang. Lidah dan kuku yang panjang itu digunakan untuk mencari makanan. Sebab beruang madu sangat suka makanan berbagai jenis serangga seperti rayap dan ulat kumbang yang hidup di dalam kayu lapuk. Beruang ini juga suka sekali makan madu. Dengan taring dan kukunya, ia dapat dengan mudah membongkar kayu untuk mencari sarang lebah atau kelulut yang tersembunyi di dalam batang pohon.

Oleh-Oleh

Tidak lengkap rasanya bila pergi berwisata tanpa membawa buah tangan ke rumah. Anda bisa membeli berbagai macam kerajinan khas Kalimantan di Pasar Inpres Kebun Sayur. Di tempat tersebut Anda juga bisa membeli Sarung Samarinda dan Batik Kaltim. Harga sarung berkisar antara 45-50 ribu rupiah, tergantung kualitasnya. Dan bila Anda lebih memilih buah tangan berupa makanan, pertokoan di Jl A.Yani menjual berbagai merk amplang (kerupuk khas Kalimantan).




20 komentar:

fiqel mengatakan...

pengen deh jalan2 kesana x)

Judith mengatakan...

Waaahh Ndri .. pasti souvenir2 disitu bagus2 yak. Aku seneng seng nyeni dan Alami. Lautan, Gunung dan Hutan adalah tempat cuci mata yang paling indah, bukan di mal2 yang dah makin berisik he he..

Anonim mengatakan...

Daripada tangkur buaya, mending purwoceng, genah halal :D
Oleh2nya yak! Kapan balik Solo?

Andri Journal mengatakan...

@ Fiqel:
Kapan qel?Bulan maret nanti insyaAllah aku ke sana lg.Barangkali nanti kita bisa kopdar..hehe..

@ mbak Judith:
Souvenir yg dijual di Pasar Inpres mirip dg yg dijual di Martapura mbak,misalnya mandau,'tulup',jimbe,dan sasirangan.Ada jg batik Kaltim,gendongan bayi khas Dayak dan aneka kerajinan lainnya.Sebenarnya ada satu objek wisata yg belum jadi kukunjungi,namanya Bukit Bangkirai.Menurut beberapa sumber,pemandangannya elok lho. ;)

@ mas Dony:
Kaos wae yo..Yen batu permata larang je.. :D InsyaAllah ngko tak gawakke nggo Panjul barang.Yen aku balik jowo koe tak kabari. ;)

Anonim mengatakan...

Alhamdulillaaahhh...oleh kaos...hahaha...luph u Dok!!! btw postingmu kok koyo dolankesolo.blogspot.com...ojo2 kowe meh gawe dolankekalimantan.blogspot.com??? hahaha

Danni Nahason mengatakan...

Waduh...
Blom pernah kluar Jawa kcuali Bali nih aq. Maklum ndeso...

Kayakny asik yah dsana. Pingin nih ksana tp gak punya duit. Hihihi

Andri Journal mengatakan...

@ mas Panjul:
Hahaha..Po iyo njul?BTW,blog "dolan ke solo" kok wis ra taw update maneh ki piye?Padahal keren lho kuwi..Aku jane yo pengin berkontribusi.Ning rung duwe bahan sing pas. :D

@ DzN :
Ndeso?Lha kok sama denganku. :D Aku bisa sampai ke kalimantan bukan dg uang sendiri kok (secara dulu itu gak punya tabungan blas),tp dibayari ama depkes.Uang sakunya dikasih pula.Enak to?! :p

Anonim mengatakan...

belum pernah ke balikpapan..rame nggak kotane? katane rame ya?

Anonim mengatakan...

wah enake dolan dibayari...mau..mau....

Yudhi Gejali, dr. mengatakan...

Belum pernah ke Balikpapan. Kalo disana bahasanya bahasa dayak atau bahasa banjar ya? Karena kalo di Kal-Teng kita banyaknya pake bahasa Banjar.

Anonim mengatakan...

huy kang...piye kabare??ternyata saiki ning borneo toh. Waduh ra iso kangen-kangenan kiy...

kapan balik Jowo, mampir lho yow...Aku wis tau nyang balikpapan, jan mempesona tenan pantainya opo maneh manggar kuwi. Lebih indah lagi kalo jalan-jalan dipantai karo nggandeng pacar...hahahaha


Jeng Sri @_@

Unknown mengatakan...

salam kenal, saya pernah ke balikpapan, cuma lewat sih, aslinya ke bontang, kota kecil, tapi rapi, apalagi pas masuk kawasn PT.Badak. oiya, blognya saya link ya

Unknown mengatakan...

salam kenal mas
blognya saya link ya

Andri Journal mengatakan...

@ dr Afie:
Kotanya lumayan rame dok..lebih rame daripada Kapuas (ya iyalah..masak ya iya dong). :D Tata kotanya jg lumayan rapi,daripada tetangganya (Samarinda).Tp kalo pengin nongkrong di pantai sih aku milih di Samarinda. :)

@ Ala:
Nglamar aja ke Depkes supaya bisa jadi dokter PTT di luar Jawa.Pengin keliling Indonesia gratis+uang saku?Kunjungi ropeg-depkes.or.id untuk informasi lebih lengkap. ;)

@ dr Yudhi Gejali:
Sepertinya lebih bervariasi daripada di Kalteng mas Yudhi,karena di sana banyak perantau dari daerah lain.Tp setahuku paling banyak ya berkisar Dayak-Banjar-Jawa.

@ Jeng Sri:
Kabar baik jeng..Salam kenal ya. :) Setelah dari Manggar alangkah baiknya dilanjutkan ke Penangkaran Buaya di daerah Tritip..Siapa tahu pacarmu jg ikut2an ditangkar,trus diambil tangkurnya. :D

@ Aie:
Monggo silakan di-link..Salam kenal jg ya. :) Aku belum pernah ke Bontang.Kalo gak salah,dari Balikpapan ke Bontang lewat Samarinda dulu kan?

Anonim mengatakan...

sorri Ndri aku baru sempat mampir... postingan aku bikin otomatis. soalnya IM2 lagi bikin stres nyebelin banget...jd berkunjung ke blog teman2 tersendat

Lisa mengatakan...

enjoy cerita nya mas Andri. keep on writing. saya jg tulis ttg sikuai padang, silakan berkunjung

Andri Journal mengatakan...

@ Lyla:
Santai saja Lyl. :) BTW,tahun 2009 ini sepertinya banyak agenda wisata lho di Kalimantan Selatan.Gak ada rencana liburan ke Banjar kah? ;)

@ mbak Lisa:
Sudah kukunjungi blogmu mbak..Seperti biasa,foto2nya selalu istimewa.Kalah telak aku. :D

Yudhi Gejali, dr. mengatakan...

Wah berarti sampeyan dah bisa bahasa banjar dong??

Yunan mengatakan...

Wah tertarik juga ki jalan-jalan ke borneo... :)
hehehe salut ki sama yang jual tangkur buaya, berani bersaing dengan antalgin PUSKESMAS...

Andri Journal mengatakan...

@ dr Yudhi Gejali:
Belum bisa mas..Tp kalau mendengarkan orang bicara bahasa Banjar skr sedikit mudeng,walaupun untuk beberapa kosa kata masih jg belum mengerti.Bahkan,dalam rangka untuk mendalami bahasa Banjar aku kemarin beli kamusnya di Gramedia. :p

dr Yunan:
Hahaha..Tenang aja mas..Harga punya kita lebih 'bersaing' kok. :D

Recent Comments