Quote
Be thankful for what you have; you'll end up having more. If you concentrate on what you don't have, you will never, ever have enough.
~ Oprah Winfrey
Minggu, 05 Juli 2009
Kebun Binatang Surabaya (KBS)
Ada satu hal menarik, kalau tidak boleh disebut menggelikan, ketika aku mengajak beberapa orang dari Surabaya untuk mengunjungi obyek wisata andalan Wonogiri yang bernama Waduk Gajahmungkur. Di dalam waduk itu terdapat sebuah kebun binatang. Sudah lama juga aku tidak berkunjung ke waduk, alih-alih memperhatikan hewan apa saja yang ada di dalamnya. Tiba-tiba salah satu dari orang Surabaya itu tertawa terbahak-bahak. Apa pasal? Ternyata dia melihat salah satu koleksi yang cukup unik menurutnya. “Mbeeeeekkk…”, dan hewan itu menyapa kami seenaknya.
Belum lagi kalau melihat banyaknya muda-mudi yang berpacaran di tempat sepi, berpelukan dan lain sebagainya. “Wah, ada yang pacaran di keong tuh…Bisa-bisa nanti ada istilah ‘keong bergoyang’…hahaha…”, kata salah seorang dari mereka. Aku tersenyum masam. Maksud hati ingin menunjukkan obyek wisata andalan tanah kelahiran, apa daya ‘keong bergoyang’ yang didapat. Pelajaran moral ke tujuh belas, jika hendak ke Waduk Gajahmungkur jangan lupa bawa kondom. Lho?!?
Aku tidak akan membahas kenapa ada yang sampai hati menaruh kambing di kebun binatang. Apakah karena perawatannya yang relatif mudah dan waktu hari raya kurban bisa dijual? Who knows?! Tidak pula membahas, betapa asyiknya pacaran masa kini di dalam bangunan berbentuk keong. Tapi aku akan bicara soal Kebun Binatang Surabaya (KBS), supaya nantinya guru-guru SD punya referensi tentang kebun binatang yang bagus bagi anak didik mereka. Jangan sampai siswa SD yang setiap sore menggembala kambing, saat study tour pun harus membuat laporan tentang kambing!
Ada dua hal baru saat aku kembali masuk ke KBS beberapa waktu yang lalu. Pertama, aku ke sana ditemani wanita cantik berambut lurus panjang yang namanya “kamu-pasti-sudah-tahu”. Dan kedua adalah, adanya fasilitas hot spot gratis. Meski gratis, tapi aku lihat tidak ada satu orang pun yang menggunakan fasilitas itu. Kebanyakan pengunjung lebih suka duduk lesehan di atas tikar, makan nasi dengan lauk seadanya, sambil menonton pengunjung lain naik gajah. Paling-paling orang itu datang dari desa. Aku menduga demikian karena keluarga kami dulu juga begitu bila berkunjung ke obyek wisata, membiasakan diri membawa bekal dari rumah. Harga makanan di warung sekitar obyek wisata biasanya mahal, dan itu tidak terjangkau oleh rakyat jelata seperti kami. Aku masih ingat, dulu sebelum berangkat ‘rekreasi keluarga’ ke Tawangmangu, ibu pagi-pagi sudah menggoreng singkong untuk bekal. Harga sate kelinci di sana terlalu mahal bagi kami.
Satu hal lain yang harus diingat bila pergi ke KBS adalah, walau pun harga tiketnya cuma 10 ribu rupiah tapi jangan bawa uangnya persis 10 ribu rupiah. Minimal bawalah sekitar 30.000 rupiah, apalagi bila datang bersama pasangan. Dengan begitu Kawan bisa masuk ke aquarium KBS (3000 rupiah), foto bareng kakatua-kecil-jambul-kuning (2000 rupiah), naik gajah (5000 rupiah), naik kuda (3000 rupiah) dan beli es teh (2500 rupiah).
Koleksi KBS kukatakan cukup lengkap. Ada jerapah, gajah, monyet, unta, harimau sampai bison. Tapi sepertinya kambing belum ada. Berputar-putar di KBS minimal butuh waktu dua jam. Jadi, kalau Kawan hendak ke sana sebaiknya sarapan dulu dari rumah. Atau kalau hendak membawa makanan dan minuman dari rumah juga bisa. Tapi ingat, buang sampah pada tempatnya.
Selamat berlibur.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
baru tau kalo dalam waduk ada kebun binatang. lucu juga yah ngebayanginya. jadi sekali dayung, dpt 2 pulau yah!
Jeng Sri:
ini promo wisata wonogiri apa Kbs Sby mas? :D Kayaknya blogmu ini isinya kalo g masalah kesehatan ya jalan2 terus...pak dokter hobi travelling neh critanya..
murahnya.....
huahahaha.,, tetep, ada mba'2 cantik..
hehe,, tapi rada bingung ndri..jadi yang ada kambingnya itu, yang gajahmungkur atau yang KBS?
*tertarik sama kambingnya..
huahaha,,
Posting Komentar