Quote




Be thankful for what you have; you'll end up having more. If you concentrate on what you don't have, you will never, ever have enough.

~ Oprah Winfrey

Jumat, 03 Juli 2009

Segelas Darah Dari Hidung

Seorang pasien pria berumur 50 tahun datang dengan diantar keluarganya. Dari hidungnya keluar darah yang menetes hingga mengotori baju yang dipakainya. Dari anamnese yang dilakukan diketahui bahwa darah yang keluar sudah amat banyak, lebih dari satu gelas belimbing. Pasien sebelumnya tidak mengalami demam ataupun kecelakaan. Setelah diperiksa ternyata tekanan darahnya 220.

“Biasanya tinggi to pak tekanan darahnya?”, tanya saya.

“Gak tu dok”, jawab pasien. “Tapi memang dua hari terakhir ini saya minum kopi terus”.

Saya lalu minta perawat untuk memasang tampon. Perawat bilang bahwa adrenalin di UGD habis. Saya lalu menelfon apotek apakah masih ada stok adrenalin.

“Adrenalinnya gak ada dok, adanya epinefrin”, kata petugas apotek.

“Sama saja itu, nanti kasih itu saja kalau ada resep adrenalin”, kata saya.

Keluarga pasien pun mengambil adrenalin dari apotek. Setelah itu saya minta perawat untuk mengencerkannya dengan perbandingan 1/10. Kasa yang telah direndam kemudian dimasukkan ke dalam hidung. Setelah tampon terpasang saya minta pasien untuk tetap dalam posisi duduk.

“Kalau bisa bapak jangan panik, supaya darahnya tidak mengucur semakin deras”, kata saya.

“Sebenarnya saya tidak panik dok, yang panik itu malah istri saya ini”, jawab pasien.

Lima belas menit kemudian tekanan darah pasien menjadi 200. Setelah perdarahannya agak berkurang pasien saya kirim ke bangsal. Saya resepkan cefotaksim 1 gram/12 jam, asam traneksamat/8 jam dan captopril 25 mg/8 jam untuk dimasukkan di bangsal nanti.

***
Guru saya pernah bilang bahwa pasien tersebut termasuk pasien yang beruntung. Disebut beruntung karena perdarahan terjadi di hidung, dan bukannya di otak. Penghentian perdarahan pun harus hati-hati dengan tetap memonitor tekanan darah. Jangan sampai perdarahan di hidung berhenti tapi timbul perdarahan di otak. Dan yang perlu diperhatikan di sini adalah pemberian tampon adrenalin pada kasus mimisan oleh karena hipertensi. Pemberian adrenalin harus diiringi dengan pemberian obat penurun tekanan darah dan tidak boleh diberikan lagi bila terdapat peningkatan tekanan darah.

Mimisan bukan hal sepele. Bila penanganannya tidak cepat dan tepat, pasien bisa jatuh ke dalam syok akibat banyaknya darah yang keluar. Intinya, lebih cepat penanganannya lebih baik. Tapi bila kita panik perdarahan yang terjadi juga malah akan lebih hebat. Untuk itu, bila Anda mimisan sebaiknya Anda tenang, dan sebagai pertolongan pertama ada baiknya Anda mempelajari metode Trotter. Caranya, cuping hidung dipencet selama beberapa menit sementara pangkal hidung dikompres dengan es (lihat gambar).

Metode ini didasarkan kenyataan bahwa sumber perdarahan biasanya berasal dari pleksus Kiesselbach yang ada di bagian depan hidung. Tapi bila dengan metode tersebut mimisan tidak berhenti maka sebaiknya dibawa ke dokter.

Tindakan dokter bisa berupa tampon anterior atau pun tampon posterior (Bellocq). Tampon anterior berupa kapas atau kasa menyerupai pita dengan lebar kira-kira 0,5 cm yang diberi vaselin atau salep antibiotik agar tidak melekat sehingga tidak terjadi perdarahan ulang saat pencabutan. Tampon anterior dimasukkan melalui lubang hidung, diletakkan berlapis mulai dari dasar sampai puncak rongga hidung dan harus menekan tempat asal perdarahan. Tampon dipertahankan 1-2 hari. Bila hendak menggunakan adrenalin maka yan g dipakai adalah larutan adrenalin 1/10.000. Larutan ini bisa didapatkan dengan mengencerkan adrenalin 1/1000 dengan perbandingan 1/10.

Untuk memasang tampon Bellocq, kateter karet dimasukkan melalui salah satu lubang hidung sampai tampak di orofaring dan ditarik keluar melalui mulut. Ujung kateter diikat pada salah satu benang yang ada pada salah satu ujung tampon kemudian kateter ditarik melalui hidung sampai benang keluar dari lubang hidung. Dengan cara yang sama benang yang lain dikeluarkan melalui lubang hidung sebelahnya. Benang yang keluar kemudian ditarik dan dengan bantuan jari telunjuk tampon tersebut didorong ke arah nasofaring. Agar tidak bergerak, kedua benang yang keluar dari lubang hidung diikat pada sebuah gulungan kasa di depan lubang hidung. Ujung benang yang keluar dari mulut, dilekatkan pada pipi. Benang tersebut berguna bila hendak mengeluarkan tampon.

Pasien lalu diminta duduk tegak (agar tekanan vaskuler berkurang dan mudah membatukkan darah di faring). Bila dalam keadaan lemah atau syok, pasien dibaringkan dengan bantal di belakang punggung.

Setelah menangani perdarahan biasanya dokter akan mencari penyebab dari mimisan itu. Penyebab lokal bisa karena trauma, infeksi maupun tumor pada hidung, Sedangkan penyebab sistemik bisa karena hipertensi, trombositopenia, hemofilia, maupun demam berdarah. Pemeriksaan darah rutin diperlukan terutama untuk mengetahui kadar hemoglobin dan trombosit dalam darah.

10 komentar:

Yudhi Gejali, dr. mengatakan...

kasus mimisan memang banyak..
apalagi sekarang musim DBD

Dwi Maihut mengatakan...

Pertapa Mesum.. ^_^

sarie mengatakan...

Wah! infonya bagus banget! kalo Anak saya pernah mimisan terutama kalo abis maen di sinar terik matahari. sempet panik jg.

Metode trotter yg tadi dokter sebutkan itu bisa untuk segala jenis mimisan kah? thanks ya Dok.

kalan mengatakan...

pak dokter... follow my blog yo

Unknown mengatakan...

Saya sering juga mimisan. Kalau menggunakan cara tradisional dengan daun sirih gimana? Biasanya sih manjur. Tks

Dok verifikasi katanya dihapus saja biar komen lewat hp lebih gampang

yenni 'yendoel' mengatakan...

baru tau kalo tekanan darah kelewat tinggi bisa mimisan sampai segelas lebih!!! bahaya dan mengerikan sekali yah!

yenni 'yendoel' mengatakan...

lidah buaya juga bisa menyetop pendarahan kecil. tapi kalo pendarahan terus2an .. mending ke UGD yah..?

ririn mengatakan...

huaaaa... utek2 idung orang gitu ya dok.. ngeri,, masuk idung keluar di mulut.. masuk idung kiri,, keluar idung kanan.. ckckckckc

Andri Journal mengatakan...

@ Sarie:
Bisa,tp sifatnya cuma pertolongan pertama saja.Kalo mimisan berhenti ya syukur,tp kalo gak berhenti ya segera bawa ke dokter.

@ Big Sugeng:
Daun sirih memang sudah sejak dulu dipakai untuk mengatasi mimisan pak.Caranya,selembar daun sirih digulung,tekan sedikit agar keluar minyaknya,lalu sumbatkan pada hidung yg mimisan..Verifikasi katanya sudah tak hapus pak.Makasih atas masukannya. :)

@ mbak Yenni:
Lidah buaya untuk luka berdarah aku malah belum tahu mbak.Setahuku sih lidah buaya cukup bagus untuk menangani luka bakar yg ringan.

haryoga mengatakan...

senang bisa merefresh ilmu nih disini
salam kenal dok.
tukar link donk dok.. thanks

Recent Comments