Quote




Be thankful for what you have; you'll end up having more. If you concentrate on what you don't have, you will never, ever have enough.

~ Oprah Winfrey

Sabtu, 09 Januari 2010

Sot, Si Kurus

Namanya Sot. Nama yang sederhana, sesederhana orangnya. Dia adalah seorang satpam sebuah toko. Umurnya sekitar 35 tahun. Sudah berkeluarga dan punya dua anak. Kendaraan yang dipakainya adalah Mio. Sepertinya kendaraan hasil kreditan. Aku melihatnya sebagai orang yang santai. Waktu kutanya, apakah dia tak pindah ke pekerjaan yang lebih baik, dia mengaku sudah puas dengan apa yang didapatnya sekarang. Yang kutahu, istrinya pengangguran. Dan dengan gaji kecil sebagai seorang satpam, tentu harus mengencangkan ikat pinggang supaya kebutuhan keluarganya tercukupi.Mungkin karena ikat pinggang yang terlalu kencang itulah badannya kurus kering.

Aku dekat dengan Sot mungkin karena pembawaan kami yang sama-sama santai. Menurut teman Sot semasa SD dan SMP, Sot ini dulunya terkenal pandai di kelas, tapi juga pendiam. Aku sendiri juga menyayangkan bila dia cuma jadi satpam pada akhirnya. Tapi seseorang bebas menentukan pilihan hidupnya.

"Kamu nanti kalau sudah berkeluarga sebaiknya istrimu juga bekerja, Ndri. Kalau tidak begitu, susah kalau kamu pengin sekolah lagi. Sekolah spesialis butuh uang banyak kan?" nasehatnya pada suatu saat.

Entah sudah berapa kali dia mengatakan bahwa fondasi dari sebuah keluarga adalah ekonomi yang mapan. Dia pernah bercerita perihal temannya yang nekat menikah dengan gadis kaya tanpa persetujuan orang tua. Saat awal pernikahan memang keduanya bahagia, dimana si gadis kaya bisa menerima hidup pas-pasan yang mereka alami. Bulan pun berlalu, si gadis kaya akhirnya bosan juga dengan kondisi ekonomi keluarga yang tak kunjung membaik. Akhirnya dia minta pisah dengan suaminya.

Rupanya, cinta saja tak cukup untuk mempertahankan keutuhan sebuah keluarga.

9 komentar:

ririn mengatakan...

hahahaha... ya iyalah dok.. kalo kata orang2 tua.. beli makan ga bisa pake cinta,hihihi

aphied mengatakan...

namanya unik dok. .

hmmm, tergantung cr pandangnya dok.
kl dg cinta bs cr uang knp g ?
hheee. .

REYGHA's mum mengatakan...

agak tersentil dengan kata2 'istrinya pengangguran'. Dok mana ada istri nganggur...jam kerjanya lebih banyak dari orang kerja kantoran lho...

Judith mengatakan...

Membenarkan komennya Reygha`s..
pancen nggak ada istri pengangguran, karna memang aktivitas istri dirumah lebih buanyaaakk..apalagi yang punya anak, bahkan sampe tengah malempun kudu bangun kalo si kecil rewel.

Begitulah ndri.. antara suami dan istri masing2 punya kewajiban dan pekerjaan.. Suami kerja untuk memenuhi kebutuhan finansial keluarga, istri bertanggang jawab sepenuhnya dirumah.. dari masak, beres2, nyuci, belanja,tolong anak bikin PR dsb. Bisa juga dikatakan bahwa landasan kuat sebuah rumah tangga setelah Agama yaitu kesabaran sang istri dalam Berdoa dan mendampingi suami pada situasi apapun.. dan seperti itulah Murninya sebuah Cinta, buktikan pada saat sudah sama2 mengarungi Bahtera Rumah Tangga, susah senang dipikul bersama..

Mudah2an si Sot diberi kekuatan dan kesabaran ya..

Andri Journal mengatakan...

@ririn:
Karena cinta bukan mata uang. :p
@aphied:
Misalnya menulis novel tentang cinta dengan cinta dan ndelalah laris manis di pasaran. :D
@reygha's mum:
Terima kasih ya mbak udah diingatkan.Aku malah gak berpikir sampai segitu.Maklum,belum berkeluarga. ^^
@mbak judith:
Nah,kalo mbakyu ini udah kenyang pengalaman dalam berkeluarga. ;) Matur nuwun atas wejangannya ya mbak.Betul itu kalo istri yang sabar adalah landasan penting dalam sebuah rumah tangga.Semoga bila sudah berkeluarga nanti aku bisa bekerja sama dg baik ama istriku.

donlenon mengatakan...

@_@ speechless liat komentnya mbak judith.. sepertinya beliau cocok kalo jadi pengampu rubrik rumah tangga sebuah majalah wanita deh..

Andri Journal mengatakan...

@donlenon:
BTW,kapan nih aku dapat undangan nikah dari mas donlenon. ;)

Anonim mengatakan...

Cinta itu cuman cukup jadi modal buat pacaran. Tapi kalau mau dibawa nikah, harus ada ekonomi cukup. Ya nggak mesti tajir sih, tapi setidaknya, perut tidak boleh sampai kelaparan.

Fanda mengatakan...

Kalo nunggu ekonomi mapan, trs kapan nikahnya ya? Menurutku itu lbh pada komitmen kedua belah pihak aja. Memang, perbedaan kelas sosial-ekonomi bisa bawa masalah, tp asal datang dr latar belakang yg sama, mapan ato tidak bisa saja membangun bahtera perkawinan. Anyway, yg disebut mapan itu batasannya apa ya? Kalo menurutku sih ketika pemasukan dan pengeluaran seimbang. Banyak org yg bekerja dgn gaji yg tidak minim banget, tp karena lebih besar pasak daripada tiang akhirnya malah jd ga mapan.

Recent Comments