Quote




Be thankful for what you have; you'll end up having more. If you concentrate on what you don't have, you will never, ever have enough.

~ Oprah Winfrey

Kamis, 08 Januari 2009

Tikungan S


Tiga belas bulan saya bekerja di sebuah klinik di daerah timur Wonogiri, tepatnya di daerah Purwantoro. Jalan menuju ke sana dari Wonogiri merupakan jalanan beraspal yang naik-turun dan berkelok-kelok sepanjang kurang lebih 30 km.Daerah itu merupakan daerah berbukit-bukit dengan persawahan di kanan kirinya. Dulu saya sangat menikmati jalanan ini bila sedang pulang-pergi ke tempat kerja. Dan saat mengendarai sepeda motor, tikungan yang paling saya nanti adalah tikungan yang bernama tikungan S. Boleh dikatakan bahwa tikungan ini adalah tempat yang paling asyik untuk menyalip. Good spot for passing…Oorroo!!

Ada beberapa tikungan S di sana. Dinamakan demikian karena lekukannya yang mirip huruf S, mula-mula menekuk ke kiri, lalu ke kanan. Teknik untuk mengatasi tikungan jenis ini saya dapatkan secara tidak sengaja saat membaca buku Otobiografi Valentino Rossi.

Di buku itu, Valentino Rossi menjelaskan perihal detail balapan di tikungan S, tepatnya saat dirinya mengalahkan Max Biaggi di Phillip Island dalam Australian Grand Prix 2001. Saat itu Rossi masih menunggangi Honda RC 211V.

Sirkuit Phillip Island memang memiliki tikungan jenis S ini, yaitu pada akhir trek (lihat gambar, mulai T9 hingga T10). Berikut cuplikan dari buku tersebut.

“Aku berpikir untuk mengambil posisi di sebelah luar, dengan demikian, aku bisa berada di sebelah kanan Biaggi saat menuruni trek pendek, lalu berada di sebelah dalam pada tikungan berikutnya.”

Lumayan simple bukan? Saya yakin Kawan semua tentu bisa melakukannya. Jadi saat kita memasuki tikungan pertama (ke kiri/T9), ambil posisi sebelah luar (tepat di sebelah kanan kendaraan yang ingin kita salip). Tarik gas penuh hingga sampai di tikungan kedua (T10). Di tikungan ini kurangi gas serta merta kurangi gigi ke gigi yang lebih rendah. Bila kita bisa berada di samping kendaraan lawan setelah tikungan pertama habis, artinya kendali sudah berada di tangan kita, kemenangan di depan mata.

Selamat mencoba.

***



Kalender MotoGP 2009

Sementara itu, berikut ini adalah kalender (sementara) motogp untuk musim 2009 yang saya ambil dari detiksport.com. Perbedaan dari kalender musim lalu yaitu dicoretnya GP China dan digantikan oleh GP Hongaria.

12th April Qatar Doha/Losail (balapan malam)
26th April Jepang Motegi
3rd May Spanyol Jerez de la Frontera
17th May Prancis Le Mans
31st May Italia Mugello
14th June Catalunya Catalunya
27th June Belanda Assen (digelar di hari Sabtu)
5th July Amerika Serikat Laguna Seca (hanya untuk kelas MotoGP)
19th July Jerman Sachsenring
26th July Inggris Raya Donington Park
16th August Republik Ceko Brno
30th August Indianapolis Indianapolis
13th September San Marino Misano
20th September Hongaria Lake Balaton
4th October Portugal Estoril
18th October Australia Phillip Island
25th October Malaysia Sepang
8th November Valencia Ricardo Tormo Valencia

12 komentar:

Anonim mengatakan...

Jangan dipraktekkan di jalan raya yang rame, bahaya lah yaw :D

Andri Journal mengatakan...

Jalan Wonogiri-Purwantoro relatif sepi mas Dony,jarak pandang di tikungan pun terbilang luas soalnya belum banyak bangunan di sana.Jarak pandang penting karena kita harus tahu benar ada tidaknya kendaraan dari arah yg berlawanan,terutama saat kita hendak menyalip pada tikungan kedua.Kapan2 maen ke sana aja mas,gak kalah seru ama sirkuit Phillip Island lho. :p

Yudhi Gejali, dr. mengatakan...

Waduh dok...
Kalo mau balapan jangan di jalan raya dong. Di Sirkuit aja..
Bahaya loh.

O iya, thanks dan komen di blog saya. Dah saya tanggapi, silakan di cek. Mari diskusi lebih dalam.

Regards,

Judith mengatakan...

Walah .. bret ipit2 ngepot neng tikungan .. ati2 ojo nekad lho :)

Andri Journal mengatakan...

@ Yudhi Gejali :
Tanggapan Anda sudah saya tanggapi jg. :D Semoga berkenan. :)

@ mbak Judith:
Bret ipit2?Asemik. >.<

Anonim mengatakan...

halo mas,...

seniorku ki...

monggo2..salam dari nubie...

Anonim mengatakan...

wew, ternyata si om penggermar valentino rossi jg ya? sama donk.

dyah mengatakan...

Ini dia...satu lagi...jenis anak laki2 kyk Aqila. MAkin ngebut makin seneng :( Knapa ya?

Nyetir motor biasa2 aja gitu pak dokter...gakusah cepet2 lah... ngeriii....

Andri Journal mengatakan...

@ Hendra Ceka:
Halo jg..Aku td dah mampir ke blogmu.Blognya bagus,pake bahasa Inggris. :D

@ Benny:
Sip! ;)

@ mbak Dyah:
Supaya gak ngantuk mbak..Kalo naik motor sejam saja,tanpa acara salip2an kayak gt kan malah ngantuk mbak. @.@ Balapan kan memicu adrenalin. :D

Anonim mengatakan...

wah petanya kyk sirkuit F1 hehehe

Anonim mengatakan...

ahahaha... kalo rossi sih, syutt,,syutt.. nyampe finish ditepukin..

na kalo kita,,pake motor indonesia :P.. syutt..syutt,, brakk.. ditepukin juga sih, tapi pake bonyok2... hehe

ngikutin tips2nya rossi apa ga hancur tu ndri,motornya? :D

eh,eh,,tp jadwalnya kusimpen,ahaha,,baru mo cari..:)

Andri Journal mengatakan...

@ My Journey:
Iya. :)

@ Ririn:
Ngikutin tekniknya sih boleh2 aja..Tp kalo maw ngikutin speednya Rossi ya pikir2 dulu lah..emang berani nikung dalam kecepatan 150 km/jam? @.@ Bisa2 bonyok luar dalam. :D

Recent Comments