Quote




Be thankful for what you have; you'll end up having more. If you concentrate on what you don't have, you will never, ever have enough.

~ Oprah Winfrey

Minggu, 29 Maret 2009

Makan Tape Setelah Minum Obat Flu

"The wise man reads both books and life itself."
~ Lin Yutang quote



Saya pernah dua kali menjumpai kasus ini. Kasus pertama menimpa saya sendiri. Saya masih ingat betul, saat itu adalah lebaran kira-kira delapan tahun silam. Setelah takbiran semalam suntuk badan saya panas. Dengan kondisi seperti itu saya tetap menunaikan sholat ied dan berkunjung ke rumah kakek. Untuk menurunkan panas, saya minum obat flu sebelum berangkat.

Dasarnya orang rakus, apa saja yang dihidangkan di rumah kakek saya sikat, termasuk tape ketan. FYI, tape ketan buatan nenek adalah jenis limited edition karena hanya dibuat saat lebaran. Sepulang dari rumah kakek mendadak saya pusing dan badan saya kembali panas. Ibu saya lalu memberi sebutir obat flu. Setelah saya minum, bukannya membaik tapi badan rasanya semakin tidak karuan. Yang saya heran adalah, kenapa waktu itu mulut saya tak berbusa setelah minum obat flu kedua.

Delapan tahun berselang.

Tok…Tok…Tok…



Tok…Tok…Tok…

“Pak dokter…ada pasien gawat!”

Malam itu malam minggu jam sebelas malam. Kira-kira apa yang dilakukan pria bujang pada jam tersebut?

Waktu saya sampai di Puskesmas, terlihat banyak sekali orang. Rupanya ada seorang wanita dari blok E Kiri yang keracunan obat. Ya itu tadi, makan tape setelah minum obat flu. Perlu Kawan ketahui, perawat-perawat yang biasa membantu saya umumnya pulang kampung pada akhir pekan. Jadi praktis cuma saya sendiri tenaga kesehatan yang tersisa, selain para bidan yang kebetulan adalah warga asli Terusan.

Menyikapi hal ini, saya sudah berulang kali berujar kepada penduduk asli Terusan bahwa anak-anak mereka sebisa mungkin disekolahkan ke fakultas kedokteran, atau paling tidak akademi keperawatan. Maksud saya, supaya tenaga kesehatan tetap ada yang siaga setiap saat, sehingga pelayanan kesehatan bisa berjalan dengan baik meskipun saat liburan.

“Kenapa ini bu?”, tanya saya pada keluarga pasien.

“Ini tadi makan tape setelah minum obat flu. Mendadak dia lemas dan tidak mampu berdiri”, jawab keluarga pasien.

“Kapan makan tapenya?”, tanya saya.

“Baru saja dok. Langsung kami bawa ke sini ini tadi”.

Dari vital sign sepertinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Diameter pupil pun dalam batas normal.

Dari ‘Buku Pelatihan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat Bagi Dokter’ yang sempat saya baca saat itu, prinsip penatalaksanaan pasien intoksikasi akut ada empat hal: mencegah/menghentikan penyerapan racun, mengeluarkan racun yang telah diserap, pengobatan simptomatik dan pengobatan spesifik dan antidotum. Yang mana dari keempat hal tersebut yang paling penting, berbeda-beda pada setiap kasus, oleh karena itu urutan di atas bukanlah menyatakan urutan tindakan yang pasti, melainkan berubah-ubah tergantung mana yang lebih darurat.

Di situ juga dituliskan, bila racun ditelan maka sebaiknya racun yang ada di dalam lambung diencerkan, sekaligus dihalangi penyerapannya. Cairan yang dapat dipakai antara lain air biasa, susu, telur mentah, atau activated charcoal (Norit) dua sendok teh penuh dalam 1 gelas air.

Di Puskesmas tidak ada Norit. Tapi di apotek saya lihat ada Carbo-Tablet 250 mg. Di bungkusnya terdapat tulisan “dapat menyembuhkan sakit perut, masuk angin, perut kembung, bau busuk, perut mulas dan menceret”.

“Ah, ini paling sama dengan Norit. Kan warnanya sama-sama hitam kayak arang”, pikir saya. Pasien saya berikan dua tablet.

Kawan juga perlu tahu, bahwa obat flu mengandung paracetamol. Zat ini bila bercampur dengan tape (yang sedikit banyak mengandung alkohol) berbahaya bagi lambung, karena bisa menimbulkan perdarahan hebat. Untuk itu, susu adalah cairan yang pas untuk juga diberikan dalam kasus ini, Selain mengencerkan racun, susu juga mampu melindungi mukosa lambung dari iritasi.

Susu dua gelas pun diminum. Satu jam kemudian pasien sudah tertidur. Pasien saya pulangkan keesokan harinya, setelah kuat untuk berjalan.

Beberapa hari kemudian saya bertemu lagi dengan pasien tersebut, ternyata sudah bisa beraktivitas seperti sedia kala. Syukurlah.

14 komentar:

ijal mengatakan...

hhm... menarik mas..

secara rata obat2 ains itu bikin efek samping ke lambung kan ya?

Anonim mengatakan...

ada-ada aja ya pasienmu itu...

oya...kalo minum obat pake es teh itu bener gak dok???


"lek sri"

Unknown mengatakan...

bermanfaat dan untuk artikel ini saya gampang mencerna

Anonim mengatakan...

carbo tuh isinya apa ya dok? kira2 klo minum obat maag dulu intok ga ya?

Andri Journal mengatakan...

@ Ijal:
Ya,km betul sekali jal. Makanya penggunaan OAINS harus hati-hati, gak boleh sembarangan. :)

@ Lek Sri:
Minum obat yang paling aman ya dengan air putih. Minum obat dg susu, teh, kopi, soft drink, dan alkohol tidak dianjurkan. Pertama, dikhawatirkan terjadi interaksi antara obat dg macam2 minuman td. Kedua, minum obat bersama minuman2 td bisa saja membuat kecepatan absorpsi di usus jadi lebih lambat.

Oia, km tanya seperti itu memangnya km skr sudah doyan obat apa? ;D

@ Big Sugeng:
Syukurlah kalo mudah dipahami.Senangnya kalo bisa bermanfaat bagi masyarakat awam. :)

@ dr Tantur:
Kemarin kulihat bungkusnya ya tulisannya cuma 'Carbo-Tablet' gitu aja mas. Lha sampeyan belum pernah makai to? Bentuknya mirip dengan Norit: tablet bundar berwarna hitam.

Obat maag (antasid?) mungkin juga bisa dipakai. Sifatnya kan juga melindungi mukosa lambung dari iritasi. :)

wirati mengatakan...

weh andri
kamu benar-benar dokter teladan, selalu tahu apa solusi terbaik. wah apa semua dokter PTT kayak kamu?
tar kalau udah balik kota, apa suka ngasi resep obat generik?
perlu cepat diangkat neh, hehehheheh

Anonim mengatakan...

sptnya norit jg ya. Norit perna dikasi bwat psn kminum tiner.

baburinix! mengatakan...

wah....pakai susu....susu beruang enak deh, apalagi minum susu yang itu tu...
wah klo saya dok sering minum air tape, badan jadi seger,hehehe...
terus saya pernah juga lho di suntik kemudian di kasih obat, namun terjadi sesuatu yang tak saya duga, reaksi obat berjalan dengan dahsyat sehingga aku gelisah luar biasa karena menahan sakit, eiihh,,,ternyata obat yang dikasihkan harus diminum untuk mengurangi rasa sakit itu....baru tahu dok...kalau begitu cepat reaksi obat suntiknya.hehehe...

Andrei B. mengatakan...

Hmm baru tau saya nih, kalo dipikir2 hal sesederhana itu tapi efeknya bisa bikin sebahaya itu ya?

gak nyangka

Andri Journal mengatakan...

@ Wirati:
Dokter teladan apa to wir wir? :p Lha itu buanyak sekali dokter yg lebih bermutu.Kalo di Puskesmas yg diresepkan tentu saja obat generik. :)

@ dr Tantur:
Trus kisah pasien minum tiner itu diposting gak dok?Kan nanti bisa sharing pengalaman,siapa tahu nanti aku ketemu kasus serupa. :)

@ Baburinix!:
Gelisah luar biasa?Memang obat yg disuntikkan apa?Jgn2 sampeyan alergi obat tertentu?Minum air tape boleh2 aja,asal gak dioplos ama paracetamol. :)

@ Andrei Travellous:
Yah,sekedar sharing pengalaman Ndrei,biar yg belum tahu jd tahu.Tp setelah tahu efeknya jangan sekali2 dicoba lho ya. :)

Anonim mengatakan...

Waktu tu gejalanya lemes, agk mmucet. Tiner tu mirip bgt air putih ditaronya di botol aqua lg. Terapinya sih dikasi norit 2 sm RL. Blm posting, ya gitu ngetiknya itu tu.

Dony Alfan mengatakan...

Termasuk minum bir juga gak boleh ya, dok?
*Mlayu

arif zn mengatakan...

kalau saya dok, kalau udah makan obat wah pasti di marahi ortu deh kalau mau makan tape.gk boleh katanya.

eh iya dok maaf baru buka komennya n maaf jg dok tukang foto kurang profesional jadi foto dari belakang aj he..he..

yenni 'yendoel' mengatakan...

* thanks infonya dok! memang, setahu ku sehabis minum obat jangan mengkonsumsi alkohol. (tapi gak kepikiran tape yg beralkohol juga).
* Ah, ini paling sama dengan Norit. Kan warnanya sama-sama hitam kayak arang”, pikir saya. Pasien saya berikan dua tablet.
kalimatnya berkesan "coba2" ...hehehe!
* setahu saya susu membantu menetralkan racun.
* btw, kalo saya diare, saya minum air gula aren yang sangat kental. lebih manjur dari obat. tapi kudu tahu juga penyebab diarenya apa.

Recent Comments