Quote




Be thankful for what you have; you'll end up having more. If you concentrate on what you don't have, you will never, ever have enough.

~ Oprah Winfrey

Kamis, 06 Agustus 2009

Efek Radiasi Elektromagnetik dari Handphone terhadap Kesehatan

Oleh : dr Andri Kusuma Harmaya



Pengertian Radiasi Elektromagnetik

Pada handphone terdapat transmitter yang mengubah suara menjadi gelombang sinusoidal kontinu yang kemudian dipancarkan keluar melalui antena dan gelombang ini berfluktuasi melalui udara. Gelombang radio inilah yang menimbulkan radiasi elektromagnetik.

Penelitian tentang Dampak Radiasi Elektromagnetik

Sebuah studi yang dilakukan oleh Draper (2005) dan koleganya dari Chilhood Cancer Research Group di Oxford University dan John Swanson, penasihat sains di National Grid Transco, menemukan bahwa anak-anak yang tinggal kurang dari 200 meter dari tiang tegangan tinggi, sekitar 70 persen diantaranya terkena leukemia dan yang hidup antara 200-600 meter sekitar 20 persen saja.

Pada tahun 1979, Kouwenhoven dan kawan-kawan dari John Hopkins Hospital melakukan penelitian pada 11 orang tenaga kerja yang bekerja selama 3,5 tahun pada sistem transmisi 345 kV. Dilaporkan bahwa tidak ditemukan gangguan kesehatan serta tidak dijumpai adanya proses keganasan. Namun dari hasil analisis sperma, ditemukan bahwa 2 dari 11 tenaga kerja tersebut mengalami penurunan jumlah sperma. Pemeriksaan lanjutan yang dilakukan terhadap 10 tenaga kerja yang masih bekerja sampai 9 tahun kemudian, ternyata tidak ditemukan kelainan bermakna.

Bahkan, sebuah laporan hasil penelitian dari Swedia (European Journal of Cancer Prevention, 2002) menyebutkan bahwa pengguna handphone lebih rentan terkena kanker otak bila dibandingkan dengan yang tidak pernah menggunakan sama sekali. Semakin lama menggunakan, semakin besar resiko terkena kanker otak.

Dan masih banyak lagi penelitian, baik dalam dan luar negeri, yang mengamati dampak radiasi elektromagnetik ini. Namun, secara keseluruhan, belum ada kesepakatan bahwa radiasi elektromagnetik berintensitas rendah sebagaimana dihasilkan oleh peralatan elektronik, jaringan transmisi, maupun peralatan komunikasi, dapat menyebabkan kanker.

Menurut Prof.Dr.dr.Anies,M.Kes,PKK, dalam bukunya “Cepat Tua Akibat Radiasi”, bahwa karena belum ada bukti yang menyakinkan bahwa pajanan radiasi elektromagnetik menginduksi perubahan genetik maka tampaknya pajanan tidak memberikan efek baik inisiasi maupun konversi. Tidak adanya efek pada struktur kromosom menunjukkan bahwa pajanan radiasi elektromagnetik lebih berperan sebagai promotor daripada sebagai inisiator, dengan meningkatkan laju proliferasi sel terubah secara genetik daripada menyebabkan kerusakan awal pada DNA atau kromatin.

Reiter (1997) melaporkan, bahwa pengaruh pemajanan medan elektromagnetik dapat mempengaruhi metabolisme serotonin dan melatonin pada kelenjar pineal yang bertugas menekan timbulnya “tumorogenesis” pada dada. Dengan rendahnya produksi melatonin maka hal ini sangat berpotensi menimbulkan kanker dada. Pengaruh pada penekanan hormon melatonin ini juga dibuktikan oleh Kato dan Shigemitsu dan penelitian Kasper yang dikutip oleh Brinkmann, menghubungkan penurunan hormon melatonin serum dengan gangguan depresi.

Efek Samping Pemakaian Handphone

Sebagian orang mengalami apa yang disebut sebagai electrical hypersensitivity, yang merupakan gejala hipersensitif akibat pengaruh radiasi medan elektromagnetik, ditandai dengan sekumpulan gejala neurologis dan kepekaan (sensitivitas) terhadap medan elektromagnetik. Dalam penelitian Anies (2004), sebagian besar penduduk yang mengalami electrical sensitivity, berupa kombinasi gangguan yang terdiri atas tiga gejala, yang dikenal sebagai “Trias Anies”, yaitu: sakit kepala (headache), pening (dizzines), dan keletihan menahun (chronic fatigue syndrome).

Kalau terlalu lama ditempelkan pada telinga, berikut antenanya yang menyentuh kepala, handphone bisa membuat orang mengalami nyeri kepala dan pening, karena pembuluh darah di lehernya menyempit sampai meningkatkan tekanan darah. Dalam penelitian di Jerman, ditemukan bahwa pemaparan selama 35 menit meningkatkan tekanan darah sampai 5 – 10 mmHg, kalau handphone terus-menerus dipakai mengobrol dan menempel pada telinga. Bagi penderita tekanan darah tinggi, kenaikan sebesar itu sudah membahayakan.

Tips Memakai Handphone secara Aman

Sekurang-kurangnya terdapat tiga upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pajanan radiasi elektromagnetik handphone, yaitu meminimalkan waktu pajanan, memaksimalkan jarak dari sumber radiasi dan mengurangi radiasi itu sendiri.

Meminimalkan waktu pajanan misalnya dengan tidak menggunakan handphone kalau tidak perlu sekali, sebisa mungkin memanfaatkan layanan SMS dibanding telephone, tidak mendekatkan handphone ke telinga sebelum panggilan tersambung, persingkat percakapan, dan tidak menggunakan handphone sewaktu sinyal lemah.

Memaksimalkan jarak dari sumber radiasi misalnya dengan menjauhkan handphone dari kepala, menggunakan headset atau handsfree seefektif mungkin, dan tidak menyimpan handphone di saku celana pada saat handphone dalam kondisi on.

Sedangkan langkah mengurangi radiasi bisa ditempuh dengan memilih handphone dengan level SAR (Spesific Absorption Rate) yang rendah. Level SAR ini biasanya dicantumkan dalam buku manual. ICNIRP (International Commission on Non-Ionizing Radiation Protection) memberikan batas maksimal sebesar 2,0 W/kg. Sekedar contoh, handphone Esia seri Fu memiliki level SAR 1,18 W/kg, sedangkan Nokia seri N70 levelnya 0,95 W/kg.

Selain itu radiasi juga bisa dikurangi dengan meminimalisir pemakaian handphone di ruang tertutup dengan bahan logam atau baja, misalnya di dalam mobil.

Mengkonsumsi Antioksidan

Perlu diketahui bahwa radikal bebas bisa memicu terbentuknya kanker, melalui sifatnya yang dapat menyebabakan kerusakan DNA. Padahal senyawa radikal bebas ini bisa timbul kapan saja dan dimana saja, misalnya saat olahraga yang berlebihan maupun ketika tubuh terpapar polusi lingkungan seperti asap kendaraan bermotor dan asap rokok. Sebenarnya proses terbentuknya kanker ini bisa dihambat oleh melatonin, tapi seperti disebutkan di atas, bahwa produksi melatonin dihambat oleh adanya radiasi elektromagnetik. Untuk itu, tidak ada salahnya bagi para pengguna handphone untuk mengkonsumsi antioksidan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi efek negatif dari radikal bebas tersebut.

Antioksidan bisa berupa mineral (mangan, seng, tembaga, selenium), beta karoten, vitamin C dan vitamin E. Ini semua bisa Anda dapatkan dalam sayur dan buah maupun suplemen yang dijual di apotek.

*Disampaikan dalam penyuluhan “Bahaya Radiasi Handphone (HP) terhadap Organ Tubuh Manusia” di Dukuh Karangturi, Desa Banaran, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen pada tanggal 4 Agustus 2009.

10 komentar:

raiderhost mengatakan...

pak dokter :)

untuk kagak punya Hpe bagus ... jadi jarang dibawa kmana2 :)

klo GSM ma CDMA sama ndak efek radiasinya ?

Andri Journal mengatakan...

@ Raiderhost:
Menurutku sama saja mas.Efeknya nanti tergantung dari kuat tidaknya sinyal yg bersangkutan.Kalau sinyalnya lebih kuat,radiasi yg ditimbulkan lebih kecil.

WONDEFULL UMROH - SUGENG mengatakan...

Berarti nggak boleh berlebihan yaa?
Semua yang berlebihan

Judith mengatakan...

Handphone ku nokia N73,nokia 7373,nokia 6800, sony ericson V800 dan sharp VG..ferrari, mana yang lebih berbahaya Ndri? *kok koyok bakul hp* aku emoh ah keno efek radiasi, gek aku kalo leleponan ama temen bisa berjam2 ngobrol pake hp. Pake headset ogah, seperti orang berbicara sendiri kalo lagi shopping.. ternyata medheni yo pake hp :(

baburinix! mengatakan...

yang nyata efeknya,kyak orang gila
(orang gila modern)

Andri Journal mengatakan...

@ Pak Big Sugeng:
Semua yg berlebihan itu tidak baik ya pak. :)

@ mbak Judith:
Wah,hp nya kok banyak sekali mbak.Mbok yg sebiji dikirimin ke aku. >.< Coba mbak liat SAR dari masing2 hp,biasanya tertulis di buku manual.Nah,hp dg SAR paling tinggi itulah yg paling besar radiasinya.

@ Baburinix!:
Apalagi kalo suka update fesbuk via hp ya. :D

Berkarya Merajut Harapan mengatakan...

ga dipublish di media, dok?

Andri Journal mengatakan...

@ dr Tantur:
Lha ini dah dipublikasikan di blog. :p

Yunan mengatakan...

Penyuluhan keren...
Doktere IT-Holic juga... :)

yenni 'yendoel' mengatakan...

thanks pak infonya. di sini banyak ibu hamil yg mengurangi penggunaan hp. ada juga yg mengenakan baju pengurang-radiasi. emang mayan berefek, ketika hp dibungkus dg baju pengurang-radiasi, waktu dipanggil, gak nyambung...
saya selalu meletakkan hp di tas, hampir gak pernah meletakkan di saku atau menggantungkan dibadan. dulu pernah trend orang2 menggantungkan hp dg kalung.

Recent Comments