Quote




Be thankful for what you have; you'll end up having more. If you concentrate on what you don't have, you will never, ever have enough.

~ Oprah Winfrey

Minggu, 21 Maret 2010

Kejang Demam dengan Penurunan Kesadaran

Anak dan Obgyn.Dua pelajaran yang paling kubenci saat kuliah dulu.Nilaiku juga tak terlalu istimewa pada dua pelajaran itu.Aku tidak berniat me-make up nilainya.Buat apa,toh aku tak ada niatan untuk melanjutkan ke spesialisasi anak atau pun obgyn.

Dan sesuai dengan hukum aksi-reaksi,sesuatu yang kamu benci niscaya akan mengejarmu.Tidak mau berurusan dengan anak kecil dan perempuan hamil,dapat kasusnya malah melulu itu.Tentu kita harus berprasangka baik pada Tuhan.Dengan kasus-kasus itu semoga saja aku bisa kembali belajar,menutupi kekuranganku selama ini.

Tiga kali jaga yang terakhir,tiga anak datang,tiga-tiganya kejang demam,dan semuanya diikuti penurunan kesadaran.Kejang,bila tanpa demam,bisa saja epilepsi,yang mana setelahnya biasanya pasien mengantuk.Kalau kejang dengan demam lalu mengantuk?Rasanya ada yang tidak wajar di otaknya.Kasus yang terakhir malah disertai riwayat trauma kepala sebelumnya.Mana tidak ada CT scan di tempat kami.Sial.

Pasien pertama adalah anak wanita umur 5 tahun.Datang dengan tidak sadarkan diri.Dipanggil namanya tak ada respon.Dicubit cuma bergerak sedikit.Anak ini panas sejak satu hari sebelumnya,lalu kejang tiga jam yang lalu,setelah itu tak sadarkan diri.Aku memberinya terapi injeksi cefotaxim,injeksi antalgin dan paracetamol,setelah konsultasi dengan dokter spesialis anak yang akan merawat anak itu.Kumasukkan ke PICU supaya bisa dimonitor dengan lebih baik.Pasien itu membaik kesadarannya keesokan harinya,berdasar informasi dari Tomi,perawatku.

Pasien kedua datang dari luar kota.Keluarga pasien saat itu sedang liburan.Mendadak,anak lelaki mereka yang berusia 2,5 tahun kejang,lalu kesadarannya menurun,mirip orang mengantuk.Keluarganya panik lalu membawanya ke rumah sakit.Anak ini,setiap kubangunkan dia bangun,tapi begitu aku pergi,tidur lagi.Aku datang,dia bangun,aku pergi,dia tidur.Begitu terus.Aku lalu mendudukkannya,dia bangun.Aku minta ibunya untuk menggendongnya supaya dia tetap bangun.Suhu badannya 39 derajat.Kuberi dia sirup paracetamol,lalu kurujuk,atas permintaan keluarga.

Pasien ketiga,anak wanita berumur 4 tahun.Datang jauh-jauh dari desa,yang di dalam peta entah tercantum namanya atau tidak.Datang dalam kondisi setengah sadar.Dicubit bangun,tidak menangis,lalu tidur lagi.Suhu badannya 38 derajat.Lima jam sebelumnya kepala terbentur,kata ibunya,terus dikeroki.Telat makan,kata pamannya,entahlah.Anak itu sempat pingsan dan kejang.Pertanda buruk.Pasang oksigen,pasang infus.Aku menganjurkannya untuk dirujuk,supaya bisa dilakukan CT scan.Keluarganya menolak.Gawat.Kuberi sirup paracetamol,lalu kumasukkan bangsal untuk observasi.Selanjutnya,berdoa.

Kukunjungi anak itu keesokan harinya.Kulihat sepintas,bangsal anak hampir penuh.Biasa,musim demam berdarah.Aku tanya ke perawat dimana anak yang cedera kepala dirawat.Waktu aku menemukan anak itu,ternyata baru makan bubur,disuapi oleh ibunya.Rambutnya disisir rapi.Cantik sekali.

Buka buku..

Kejang demam terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun.Ada dua macam,kejang demam sederhana dan kompleks.Dikatakan kejang demam sederhana jika kejang yang terjadi bersifat menyeluruh,berlangsung tak lebih dari 15 menit dan kejang hanya terjadi satu kali dalam 24 jam.Apabila salah satu di antara tiga ciri kejang demam sederhana tidak terpenuhi,maka kejang demam disebut kejang demam kompleks.

Sudah kubilang kan?Maksud Tuhan baik,supaya aku buka buku untuk belajar ilmu kesehatan anak lagi.Nah,pertanyaannya,bagaimana bila terjadi penurunan kesadaran setelah kejang demam?Apakah berbahaya?Belum tentu.Anak tertidur setelah kejang demam masih dikatakan normal,dan biasanya kurang dari satu jam.Apabila setelah dua jam masih tertidur,baru lah dipikirkan kemungkinan adanya ensefalitis dan atau meningitis.

3 komentar:

Sopandi Al Kautsar mengatakan...

mas andri, saya pernah mengalami hal yang sama, malam2, adik yang masih batita kejang dan demam, mana puskesmas jauh, akhirnnya setelah beberapa lama dikompres bisa turun, baru pagi harinya dibawa ke puskesmas.. itu pengalaman pertama jadi panik bukan main..

berkarya merajut harapan mengatakan...

inspiratif posting, mas andri :)

Unknown mengatakan...

Aku pernah disodorin anak sedang kejang pas dateng ke UGD. Bodinya panas banget, nadinya kecil susah nginfusnya. Koass-ku kesulitan masukin tongue spatel ke mulut anak itu.

Bagian paling susah adalah nyari diazepam suppositoria coz ternyata tidak semua klinik/puskesmas/rumah sakit memiliki obat itu. Padahal itu pertolongan pertama buat anak kejang.

Recent Comments