Beberapa waktu yang lalu, Puskesmas Terusan Tengah mengadakan acara khitanan massal. Peserta yang semula direncanakan 25 orang ternyata cuma dihadiri oleh 20 orang, yang usianya berkisar antara 8 hingga 14 tahun. Ke-dua puluh pasien ini dikerjakan oleh tiga tim: Pak Nur dan Mbak Sum (tim A), dr Freddy dan Irma (tim B) serta saya dan Radiah (tim C).
Acara dimulai jam 08.00. Saya dan Radiah menduduki pole position dan memulai khitanan paling awal. Kali ini saya menggunakan teknik anestesi gabungan antara blok dan infiltrasi. Karena saya cuma memiliki persediaan lidokain murni beberapa ampul, sementara obat anestesi dropping dari Dinkes adalah lidokain cum adrenalin, maka saya mengombinasikan keduanya: 1,5-2 ml lidokain cum adrenalin untuk anestesi blok dan 1,5-2 ml lidokain murni untuk anestesi infiltrasi.
Saya memang cenderung menaruh perhatian yang cukup besar untuk masalah anestesi ini. Anestesi yang baik, berpengaruh besar bagi lancarnya tindakan operasi. Bila pasien nyaman, maka tindakan operasi dapat dikerjakan dengan tenang, hasil akhirnya juga memuaskan.
Khitan yang saya lakukan memang relatif lambat. Hingga jam 12.00 saya baru menyelesaikan enam orang anak, dan tepat setelah menyelesaikan khitan anak keenam, seorang anak datang diantar oleh pamannya karena luka bekas khitannya menetes darah.
Rupanya, anak ini adalah pasien yang pertama saya khitan. Darah terlihat menetes dari arah jam 2. Penisnya juga membengkak.
“Kita lepas dulu jahitannya”, kata dr Freddy.
“Ya dok”, kata saya sambil menge-dap darah yang terus menetes.
Dan setelah jahitan dibuka, maka keluarlah sebuah gumpalan hitam.
“Wealah…hematom ndaa….”, batin saya.
Anestesi lidokain murni pun saya berikan secara infiltrasi dan upaya pembendungan darah pun dilakukan. Setelah tertangani, pasien saya persilakan pulang dengan diberi obat tambahan berupa kortikosteroid (tablet dexamethason).
***
Penggunaan lidokain cum adrenalin memang kontroversial. Pihak yang mendukung penggunaanya berargumen bahwa dengan memakai adrenalin maka waktu anestesi menjadi lebih lama (ini penting terutama bagi mereka yang tindakan operasinya lambat) dan perdarahan yang terjadi juga menjadi minimal (terutama pada penis berukuran besar dimana bleeding yang terjadi jumlahnya lebih banyak).
Pihak yang menentang bukannya tak memiliki argumen kuat. Karena anatomi penis yang end arteri, maka kemungkinan terjadinya iskemia pada penis menjadi lebih besar bila memakai adrenalin. Komplikasi pasca khitan, seperti perdarahan dan hematom, juga lebih sering terjadi.
Kejadian iskemia pada glan penis pasca khitan pernah dilaporkan dalam jurnal Asian J Androl edisi Juni 2004 oleh Yuan-Sheng Tzeng et al. Dalam case report tersebut dilaporkan terjadinya iskemia glan penis pada seorang pria berumur 33 tahun, 24 jam pasca khitan. Operator memakai teknik anestesi blok dengan lidokain murni sebanyak 7 ml. Dalam pembahasan dikatakan bahwa kemungkinan iskemia ini disebabkan oleh beberapa hal: bisa karena penekanan jaringan oleh agen anestesi atau hematom lokal di tempat itu, bisa juga karena vasospasme yang memanjang.
Kasus lain dilaporkan oleh Sara dan Lowry dalam jurnal Anaesth Intensive Care tahun 1985. Dalam jurnal itu disebutkan bahwa telah terjadi gangren pada kulit glan penis pada dua orang anak yang diberi anestesi berupa 0.5 % bupivacaine dengan teknik blok.
Dari pasien yang saya follow up, alhamdulillah kasus iskemia ini memang tidak terjadi. Tapi saya tetap tidak menganjurkan pemakaian lidokain cum adrenalin ini dalam pelaksanaan khitan sehari-hari, baik dengan teknik anestesi blok maupun infiltrasi. Pemakaian lidokain murni pun, dalam teknik anestesi blok juga sebaiknya dibatasi hingga 2 ml saja.
Akhir kata, pemakaian lidokain cum adrenalin dalam khitan ibarat makan daging babi. Selama masih ada makanan yang lain, daging babi itu haram hukumnya. Tetapi bilamana dalam kondisi darurat…apa boleh buat?
Keterangan Gambar :
[Kiri atas]. Iskemia glan penis pada seorang pria berumur 33 tahun, setelah mendapatkan anestesi dengan teknik blok dengan lidokain murni sebanyak 7 ml. Foto diambil 7 hari pasca khitan.
[Kanan atas]. Iskemia glan penis berkurang setelah diterapi dengan pentoxifylline dan hyperbaric oxygenation (2.5 atm) selama 5 hari.
[Bawah]. Follow up 3 hari pasca khitan di Puskesmas Terusan Tengah. Tampak hiperemis pada glan penis bekas perlekatan preputium.
Referensi:
Yuan-Sheng Tzeng et al. Ischemic glans penis after circumcision. Asian J Androl 2004 Jun; 6: 161-163.
22 komentar:
Aku baru tau kalo ternyata dikhitan bakal semengerikan itu. Hiiii...
NB:
Dok, kok foto2nya seperti vulgar ya... (dudududududu.. :P)
..nice info.. smoga bermanfaad buat yang laint..
aduh Dock picnya (malu)
doCk posting ttng cwek dunk,ya yang hubunganya ma cwek. ^_^
yach yach yach...
No comment wis...Infonya ok...Tp potonya ngeri+vulgar ^_^
Hii..sumpah..
Dokter menjiwai..masak orang sudah kesakitan dikhitan, eh malah sempet2nya "adek" nya disuruh pose buat di poto..
Untung identitas pemilik "adek" g di poto juga, bisa malu dung. Bisa hancur masa depan
Eniwei, aku jd ikut malu ngelihatnya..mana pk PC PMPM (tau kan kondisinya)..semoga yg sempet ngelirik PC ku g berpikir aku lagi buka situs porno..hmfh -_-'
@ Piyek (ayam),dik Fina (ikan) dan Teblong (katak)...hmph..Hewan semua!:
Mohon maaf atas ketidak nyamanannya ya..Foto itu tidak aku sensor karena bila disensor justru menutupi kelainan yg ingin aku tampilkan..
Mohon maaf jg kami sampaikan kepada DPR.Bukannya kami menentang RUU Pornografi..Tp ada saatnya kami harus menampilkan gambar2 yg menurut orang awam disebut sebagai gambar porno. :p
@ Ratih Kusuma Dewi:
Makasih Ratih..
@ Gelly:
Misalnya apa ya gell?Aku gak terlalu paham masalah wanita..
Bahkan,mata kuliah yg paling aku benci adalah obgyn yg notabene banyak menyangkut persoalan wanita. ^^
Diswiss juga ada sunatan gini Ndri, tujuannya demi kesehatan. Dan biasane dilakukan di rumah2 sakit besar. Lha bojoku kiy disunat pas umur 30 tahun, sebelum kenal karo aku...*sstt ojo ngguyu ya Dok :(
pokok permasalahan kasusnya itu kenapa sich dri, koq udah tau 'kurang dianjurkan'masih bereksprimen bae...emangnya dinkes 'belom' tau tuch penggunaan ovat kontroversia?..kasihan masya yang kurang yahu......moga nggak terulang lagi
@ mbak Judith:
Aku gak ngguyu kok mbak..gur mesem.. ^^
Baguslah kalo dah dikhitan.Soalnya,kalo tidak dikhitan,kotoran yg ada di balik preputium (kulup penis) bisa mengganggu kesehatan,baik si pria maupun istrinya.
30 tahun mesti kulitnya dah alot ya.. :p
@ Trik-Strategi:
Cuma ingin berbagi pengalaman saja,supaya para dokter PTT yg ditempatkan di daerah yg terpencil maupun sangat terpencil SELALU membawa lidokain murni dari rumah.
Soalnya tidak semua orang tahu,kalo ternyata pemakaian lidokain cum adrenalin bisa memberikan efek yg tidak diharapkan.
Andri wrote:
Mohon maaf jg kami sampaikan kepada DPR.Bukannya kami menentang RUU Pornografi..Tp ada saatnya kami harus menampilkan gambar2 yg menurut orang awam disebut sebagai gambar porno. :p
ha.ha..a...ha.ha.haa
bisa aja dokter satu ini ini.
Aku dengar ada khitan yg pakai laser tuh..... gimana tu dok?
Adekq prnh tnya pd ka2kx..
Si adek: 'kak,nanti klo aq khitan pgenx jadi bunga ya kak tititq..' (gara2 slah1 tmenx khitan n bs dibentuk)
Si kakak : 'lha mosok ada dek titit bntuk2 gt,aneh masa bntuk bunga,wis bntuk tangkainya aja yo..' (muka o'on sbenerx g tau emang bs apa gak jd asal jwab aja) :p
ikut prtnyaan wiranti...Emang pake laser apa bs dibentuk?Trus resiko laser dan manual apa toh,lbh cpet smbuh pke laser ya?Itu dokter prosesx pke laser apa manual?Pgen tau buat info,kali aja ntar adekq pgen dikhitan... :p
fiuh, kerja jadi dokter pasti berat ya bro?! melihat gambarnya aja saya jadi gimana gitu, apalagi megang langsung..
(seseorang dari belakang saya langsung nyeletuk: "padahal.. ")
maaf-maaf, saya terpaksa memenggal perkataannya lantaran saya terbawa suasana...
Hihihihi, geli liat pose adenya... pasti lg meringis kesakitan tuch mas...
@ Wirati dan dik Fina:
Bentuk bunga?Sebenarnya bisa aja..Kulit kan bisa dibentuk sedemikian rupa,tp aku sama sekali belum pernah mencobanya.
Teknik yg kupakai sebut saja manual,atau lebih tepatnya sirkumsisi manual,artinya kulit preputium dipotong melingkar dan untuk mengatasi perdarahan memakai benang jahit.Ada juga dorsumsisi,artinya hanya kulit preputium jam 12 aja yg diiris.
Aku belum pernah liat langsung khitan dg laser..Tp sepanjang yg aku tahu,teknik itu memakai alat bantu kauter (semacam solder) untuk mengatasi perdarahan.
Cepet sembuh atau tidaknya tidak melulu tergantung dari teknik yg dipakai.Tp jg ditentukan oleh sterilitas operasi,kemampuan operator dalam meng-khitan dan daya sembuh si anak.
Macam2 teknik khitan silakan search sendiri via google yah.. ^^
@ Donlenon:
Padahal apa mas don? :)
Pekerjaan khitan menjadi lebih berat apalagi karena postur saya yg tinggi,sedangkan 'meja operasi-nya' pendek.Jadinya aku harus bener2 membungkuk waktu operasi..
Belum lg mulai dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang itu aku berdiri terus..Hasil akhirnya,waktu malam hari badanku pegel semua. :(
@ mas Dedi-Wuluh:
Ya iya lah..mas Dedi dulu jg gitu kan? ^^
Kamu ngga ada shoutbox ya Dri, aku jwb di sini ya: 'terima kasih' = merci ; 'have a nice day' = bonne journée
Walaah mentang2 kmu dokter yg sudah kebal dengan pemandangan darah dan alat kelamin, jadinya nyante aja nge upload foto "serem" ny :p
aaaahhh... blog ini telah menjadi blog porrrnooo.....
hehehe...
mas, saya sebagai koas nda berani tu make vasokonstriktor buat end organ.. tapi sampeyan kan sudah dokter ya? lebih berpengalaman... :-D
@ mbak Lisa n Andrei:
Merci mbak Lisa..Merci Andrei :)
@ Ijal:
Aku katakan sekali lg bahwa penggunaan lidokain cum adrenalin sebenarnya tidak dianjurkan dalam praktek sehari2,terutama di kota (yg fasilitas dan obatnya lengkap tentunya).
Namun,ada kalanya seorang dokter harus melakukan 'improvisasi' bilamana bertugas di daerah terpencil maupun sangat terpencil dimana fasilitas dan obat sangatlah terbatas.Saya paparkan kasus ini sebagai sebuah sharing bahwa penggunaan lidokain cum adrenalin pada anak umur 8-14 tahun hingga 2 ml dg teknik blok sebenarnya masih bisa ditoleransi.
Ndri, org yg beragamam yahudi jg disunat ya. aku lihat di seri TV (sex n the city misalnya) kayaknya sudah biasa deh kalo anak laki di sunat.
Saya biasa menggunakan lidocain-ephinephrine, walaupun untuk sirkumsisi mesti lebih hati-hati. Cukup dengan anasthesi blok saja di pangkal penis, kalau masuknya tepat mengenai di sekitar sensoric nerve tidak perlu lagi dengan cara infiltrasi di dekat preputium.
Enaknya kalo kerja di rumah sakit ada cauter untuk menghentikan perdarahan. Tapi ada kok alat itu yang bisa dibawa ke lapangan... Saya pernah beberapa kali membawanya untuk kithanan masal, jadi lebih save!
Nice job! Salam kenal...
@ EkaKus:
Salam kenal juga.
Sebenarnya lebih save lagi kalo kita menggunakan lidokain murni (tanpa adrenalin) untuk sirkumsisi ini. Kalau pun terjadi perdarahan, itu langsung bisa diatasi. Penggunaan lidokain cum adrenalin seringkali 'menipu' operator. Dipikirnya tidak ada perdarahan (karena pembuluh darah mengalami spasme), tetapi begitu efek adrenalinnya habis, perdarahan baru nampak.
Saya tadi sempat mampir ke blog Anda. Dokter bedah rupanya. :D
bagus artikelnya..apalagi anak saya skrg dianjurkan utk dikithan krn terkena infeksi saluran kencing.tks
Posting Komentar