Quote




Be thankful for what you have; you'll end up having more. If you concentrate on what you don't have, you will never, ever have enough.

~ Oprah Winfrey

Senin, 29 Juni 2009

Solo Batik Carnival 2009


Sebagai dokter Jawa yang menghormati budaya (pret!), saya kemarin menyempatkan diri untuk menghadiri even Solo Batik Carnival (SBC) yang dilaksanakan di sepanjang jalan Slamet Riyadi, Solo. Tema SBC kali ini adalah topeng. Karnaval sebenarnya direncanakan mulai jam 2 siang, tapi hingga jam setengah 3 belum juga ada tanda-tanda akan dimulai. Iseng-iseng saya jalan-jalan menyusuri city walk menuju ke arah barat. Ternyata di sekitar perempatan Kota Barat terdapat deretan stan penjual batik. Dari rumah memang tidak ada niat untuk membeli batik, karena saya sendiri kurang tertarik mengenakan batik terkecuali saat kondangan atau acara sunatan.

Hingga di sebuah stan saya melihat seorang wanita yang membelakangi saya, mengenakan rok mini, berkulit putih, dan berambut lurus panjang. Ketika wanita itu membalikkan badan, “Oiii…”, kami sama-sama terperangah. Ternyata dia adalah Rani.

Bukan Rani Juliani Kawan, tapi Maharani. Dia pernah satu kelas dengan saya waktu SMA dulu. Kakaknya malah sebangku dengan saya. Rani adalah salah satu dari “sepuluh wanita tercantik” di SMA saya, jadi memang dirinya sangat tenar waktu itu. Setelah bercakap-cakap ini dan itu saya menjadi tidak enak kalau tidak membeli, padahal uang di dompet tinggal 50 ribu.

Jadilah saya bertanya-tanya tentang barang dagangannya. Stannya menjual kemeja dan kain, yang semuanya bermotif lurik. Lurik beda dengan batik, walaupun mirip. Jika diperhatikan dengan seksama, motif lurik lebih sederhana yaitu berupa garis-garis dengan beraneka ragam warna. Lurik yang dijual katanya berasal dari Klaten, tepatnya daerah Pedan. Harganya lumayan terjangkau: kemeja pria harganya 90 ribu rupiah, baju wanita harganya 125 ribu rupiah, sedangkan kain 1,1 m harganya 40 ribu rupiah. Saya sebenarnya tertarik dengan kemeja pria.

Mbok harganya didiskon, kan baru promo”, kata saya.

“Iya, diskonnya 10 persen”

“50 ribu ya”, saya mencoba menawar. Saya sebenarnya mau saja membayar yang dia tawarkan, mengingat kemejanya memang bagus. Tapi budget kan mepet, masak saya mesti bilang: “Ran, duitku mepet nih. Dikasih ya? Nanti tak bantu beres-beres stan kalo acaranya dah selesai”. Malu dwong.

“Harganya memang segitu Ndri. Gak bisa kurang”, kata Rani.

Akhirnya saya membeli kain saja. Dapat diskon 10% jadinya 36 ribu rupiah. Lumayan.

Tak berapa lama kemudian saya bertemu dengan blogger Solo yang tak asing lagi, Dony Alfan si Putera Daerah. Niatnya datang tak beda jauh dengan saya, hunting foto. Bedanya, saya amatiran dan Dony sudah sangat profesional. Itu bisa dilihat dari kameranya.

Dan waktu pun menunjukkan pukul setengah 4, karnaval dimulai. Tampak walikota Solo bersama wakilnya naik kuda, kemudian diikuti oleh iringan putri-putri solo yang aduhai mulusnya. Membuat kamera saya tak henti-henti membidik meski panas menyengat.

11 komentar:

Unknown mengatakan...

Ehm ehm ketemu Rani ya...
kok ketemunya sekarang sih... nggak dari dulu....

Mas Andri aku pesen lengen pendek yang ukuran L4 atau L5 ada nggak ya...? Harga sih ngikut saja he he he
Kok foto yang pakai kemben semuanya dari belakng sih...

Fanda mengatakan...

wah asyik juga nih acaranya ya! Aku udah lama banget loh ga liat motif lurik.
Mas, klo kainnya ga kepake, boleh dikirim ke rmhku loh..kali2 bisa dipake buat selimut...

baburinix! mengatakan...

wah mejeng di pameran batik nih

Mursid Access mengatakan...

Akhirnya..
ketemu juga sama mas Andri JournaL..
Salam kenal masz..

Anonim mengatakan...

Jeng Sri:
byuh...puas2in aja nonton ma poto si kemben2 sexy selagi masih bujang...tapi yen wis duwe double-an yow ra oleh, yen perlu dikasih kacamata kuda biar g bisa liat kanan kiri...lurus terus... >.<

ririn mengatakan...

wah,wah,, kemana dokter andri pergi, disitu ada mba'2 cantik berambut lurus,hahahaha...

wow,wow, seru.. waaahh coba kalo lagi di boyolali,, pasti langsung ke solo,ckckckc

ijal mengatakan...

wah, calon istri aku pasti suka dateng ke karnaval batik mas!

Nasional Update mengatakan...

nitip boleh gak????

Lisa mengatakan...

Oooh I wish I were there. foto kemejanya dipajang dwong :-)

Dony Alfan mengatakan...

Sayang ya si sudah jadi ibu, kalau lajang, aku mau :D
Saya kemarin malah ndak dapet gambar bagus lho, punya mas Andri lebih ciamik

yenni 'yendoel' mengatakan...

foto yg sebelah kanan, atas dan bawah, kok artisnya cembetut yah? kegerahan kali yah. kenapa gak pagian dikit sih karnivalnya? *lagi takut gerah soalnya summer nih!*

Recent Comments